Wikipedia tak Akui NFT sebagai Karya Seni
 Dwi Astarini - Selasa, 18 Januari 2022
Dwi Astarini - Selasa, 18 Januari 2022 
                NFT merupakan aset digital yang mewakili objek dunia nyata. (Foto: Unsplash/Bjorn Pierre)
PARA komunitas crypto dikabarkan memprotes Wikipedia. Protes itu dilancarakan setelah adanya laporan yang menyatakan Wikipedia tidak menganggap NFT sebagai karya seni. Seperti dilansir Hypebeast (17/1), lima editor dari Wikipedia sempat membicarakan apakah situs ensiklopedia daring tersebut akan mengategorikan NFT sebagai bentuk karya seni atau tidak pada Desember 2021. Hasil dari obrolan tersebut, hanya satu orang yang menyatakan NFT merupakan sebuah karya seni, sedangkan sisanya tidak setuju.
Seorang editor mengatakan akan jauh lebih sederhana memisahkan NFT ke kategorinya sendiri. Sementara itu, satu-satunya editor yang setuju mengatakan kalau NFT bisa dikategorikan sebagai karya seni. "Saya tidak paham logika orang-orang di sini. Bagaimana bisa kita mengatakan NFT bukan karya seni, sedangkan menganggap para NFT creator ialah seniman alias NFT artist?” ujarnya.
BACA JUGA:
Anggota komunitas crypto yang memprotes, sebagian besar, mengungkapkan popularitas NFT sekarang ini membuktikan bahwa digital art itu merupakan medium seni yang sah. Fenomena ini memunculkan banyak seniman yang diakui banyak galeri dan dunia seni tersendiri. Sementara itu, yang lainnya memprotes karena menganggap ini cenderung mengkhawatirkan, mengingat Wikipedia dianggap sebagai salah satu sumber yang paling terkenal dan referensi umum bagi masyarakat global.
 
NFT (non-fungible token) merupakan aset digital yang mewakili objek dunia nyata, seperti seni, musik, serta item dalam gim hingga video. NFT bisa dibeli dan dijual secara daring, umumnya dengan cryptocurrency atau mata uang kripto. NFT umumnya dikodekan dengan perangkat lunak yang sama dengan banyak kripto.
 
NFT memiliki beberapa keungulan, salah satunya terkait dengan tingkat keasliannya. Konsep NFT memungkinkan pembeli memiliki barang asli tanpa ada yang bisa menirunya. Tidak hanya itu, NFT juga menyertakan bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikat. Suatu NFT (karya digital) yang dijual akan memiliki nomor kode dan metadata unik yang tidak bisa direplikasi. Kode unik tersebut juga bisa melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir untuk karya atau barang yang sifatnya bisa dikoleksi. (Rey)
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
 
                      Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
 
                      Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
 
                      Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
 
                      OPPO Find X9 Pro Sudah Rilis, Usung Kamera Telefoto Hasselblad 200MP dan Baterai 7.500mAh
 
                      OPPO Find X9 Akhirnya Meluncur, Bawa Kamera Hasselblad hingga Dimensity 9500
 
                      iPad Pro M5 Lolos TKDN, Simak Spesifikasi dan Keunggulannya
 
                      OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri
 
                      iPhone 20 Dikabarkan Pakai Tombol Solid-State, Akhiri Era Tombol Mekanis
 
                      Kamera Telefoto OPPO Find X9 Pro Kalahkan Samsung Galaxy S25 Ultra, Begini Hasilnya!
 
                      




