Wikipedia tak Akui NFT sebagai Karya Seni


NFT merupakan aset digital yang mewakili objek dunia nyata. (Foto: Unsplash/Bjorn Pierre)
PARA komunitas crypto dikabarkan memprotes Wikipedia. Protes itu dilancarakan setelah adanya laporan yang menyatakan Wikipedia tidak menganggap NFT sebagai karya seni. Seperti dilansir Hypebeast (17/1), lima editor dari Wikipedia sempat membicarakan apakah situs ensiklopedia daring tersebut akan mengategorikan NFT sebagai bentuk karya seni atau tidak pada Desember 2021. Hasil dari obrolan tersebut, hanya satu orang yang menyatakan NFT merupakan sebuah karya seni, sedangkan sisanya tidak setuju.
Seorang editor mengatakan akan jauh lebih sederhana memisahkan NFT ke kategorinya sendiri. Sementara itu, satu-satunya editor yang setuju mengatakan kalau NFT bisa dikategorikan sebagai karya seni. "Saya tidak paham logika orang-orang di sini. Bagaimana bisa kita mengatakan NFT bukan karya seni, sedangkan menganggap para NFT creator ialah seniman alias NFT artist?” ujarnya.
BACA JUGA:
Anggota komunitas crypto yang memprotes, sebagian besar, mengungkapkan popularitas NFT sekarang ini membuktikan bahwa digital art itu merupakan medium seni yang sah. Fenomena ini memunculkan banyak seniman yang diakui banyak galeri dan dunia seni tersendiri. Sementara itu, yang lainnya memprotes karena menganggap ini cenderung mengkhawatirkan, mengingat Wikipedia dianggap sebagai salah satu sumber yang paling terkenal dan referensi umum bagi masyarakat global.

NFT (non-fungible token) merupakan aset digital yang mewakili objek dunia nyata, seperti seni, musik, serta item dalam gim hingga video. NFT bisa dibeli dan dijual secara daring, umumnya dengan cryptocurrency atau mata uang kripto. NFT umumnya dikodekan dengan perangkat lunak yang sama dengan banyak kripto.

NFT memiliki beberapa keungulan, salah satunya terkait dengan tingkat keasliannya. Konsep NFT memungkinkan pembeli memiliki barang asli tanpa ada yang bisa menirunya. Tidak hanya itu, NFT juga menyertakan bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikat. Suatu NFT (karya digital) yang dijual akan memiliki nomor kode dan metadata unik yang tidak bisa direplikasi. Kode unik tersebut juga bisa melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir untuk karya atau barang yang sifatnya bisa dikoleksi. (Rey)
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
