WhatsApp Kembali Batasi Jumlah Meneruskan Pesan


WhatsApp (Foto: Pixabay/Webster2703)
BERBAGAI cara dilakukan banyak pihak untuk mencegah penyebaran hoaks di masa pandemi virud corona baru atau COVID-19. Misalnya aplikasi pesan WhatsApp yang sengaja membatasi fitur meneruskan pesan atau forward.
"Sebagai layanan perpesanan pribadi, selama bertahun-tahun kami telah melakukan beberapa upaya untuk membantu menjaga percakapan yang bersifat pribadi bagi pengguna," kata WhatsApp dalam keterangan pers, seperti dilansir Antaranews.com, Rabu (8/4).
Baca juga:

Nantinya, WhatsApp hanya akan membolehkan meneruskan pesan ke satu obrolan (chat) dalam satu waktu. Namun, hasil percobaan Merahputih.com, hingga kini pesan di WhatsApp masih bisa diteruskan ke beberapa orang dalam satu kali pengiriman.
Seperti sebelum-sebelumnya, pesan yang diteruskan akan ditandai dengan ikon tanda panah ganda atau double arrows. Fitur ini diperkenalkan WhatsApp sejak tahun lalu dengan tujuan untuk menandai bahwa pesan tersebut bukan milik si pengirim. Saat itu, WhatsApp juga membatasi hanya boleh 5 kali meneruskan pesan dalam waktu yang sama.
Baca juga:
Menurut WhatsApp pembatasan forward bisa mengurangi tingkat viral hingga 25 persen. "Kami percaya sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat yang tepat untuk menjalin percakapan personal," kata WhatsApp.

Meski demikian, perusahaan di bawah naungan Facebook ini tidak berpendapat berita viral selalu berarti buruk. Namun, mereka yang terlalu banyak menerima berita viral berpotensi menerima misinformasi.
Guna menghadapi pandemi virus corona, WhatsApp juga berekrja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meluncurkan chatbot COVID19.go.id. Tujuanny auntuk mengurangi informasi yang tak benar seputar virus corona di Indonesia.
Selain di Indonesia, Whatspp juga bekera sama dengan lebih dari 20 kementerian kesehatan di berbagai negara. WhatsApp juga membuat layanan serupa untuk WHO agar para pengguna seluruh dunia bisa mendapat informasi mengenai COVID-19 dari sumber resmi. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
