Teknologi

WhatsApp Batasi 'Forward Massage' Untuk Lawan Hoaks, Ini Penjelasannya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 23 Januari 2019
WhatsApp Batasi 'Forward Massage' Untuk Lawan Hoaks, Ini Penjelasannya

WhatsApp akan batasi Forward massage untuk cegah Hoax (Foto: Pixabay/geralt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KABAR mengejutkan untuk kamu para pengguna WhatsApp yang kerap forward massage ke lebih dari lima orang atau grup.

Karena, pihak Whatsapp akan membuat aturan baru dengan memblokir forward massage ke lebih dari lima orang atau grup. Hal itu guna menangkal fake news atau hoaks.

Vice-president Perusahaan untuk kebijakan dan komunikasi, Victoria Grand, mengumumkan kebijakan tersebut dalam sebuah acara di Jakarta beberapa waktu lalu, seperti yang dilansir dari laman The Guardian.

1. Batasan tersebut awalnya diberlakukan untuk 20 penerima

WhatsApp akan batasi penerusan pesan untuk 5 orang/grup saja (Foto: pixabay/HeikoAL)

Pembatasan forward massage untuk lima penerima awalnya diberlakukan di India pada bulan Juli tahun lalu. Namun batasnya lebih besar yaitu 20 penerima, dan diberlakukan secara global. Saat itu Whatsapp mengatakan batasan akan membantu menjaga Whatsapp seperti yang dirancang untuk aplikasi pesan pribadi.

Namun seiring berjalannya waktu, Carl Woog, Kepala Komunikasi WhatsApp mengatakan bahwa mereka kemudian menetapkan lima kontak saja. Karena mereka percaya ini adalah jumlah yang wajar untuk menjangkau teman dekat sambil membantu mencegah penyalahgunaan.

2. Pasar WhatsApp terbesar di India

Banyaknya kasus ujaran kebencian lewat penerusan pesan WhatsApp (Foto: pixabay/geralt)

India merupakan pasar WhatsApp terbesar dengan lebih dari 200 juta pengguna. Tindakan tersebut diambil karena serentetan setidaknya 30 kasus hukuman mati diseluruh dunia yang diakibatkan ujaran kebencian lewat pesan WhatsApp.

Kasus tersebut rata-rata pembunuhan yang kerap diikuti dengan pesan provokatif. Hal itu tak luput dari penyebar pesan ujaran kebencian yang mengakibatkan kemarahan berujung dengan tindak kriminal.


3. Desain forward message WhatsApp diusulkan harus tercantum identitas pengirim

Desain WhatsApp untuk forward massage menuai kritikan (Foto: pixabay/webster2703)

Batas tersebut diperkenalkan pada musim panas lalu bersama dengan fitur lain. Terdapat dengan jelas memberi label pesan yang diteruskan dan penghapusan tombol forward di sebelah gambar, video dan klip audio.

Whatsapp mengatakan langkah-langkah mengurangi pengiriman sebanyak 25% secara global dan lebih dari itu di India.

Mekanisme penerusan pesan WhatsApp dipersalahkan lantaran membantu penyebaran hoaks. Karena cara WhatsApp menampilkan pesan yang diteruskan. Pesan teks yang telah diteruskan ke penerima baru ditandai dalam teks abu-abu terang. Namun tak dapat dibedakan dari pesan asli yang dikirim oleh kontak.

Para kritikus mengatakan desain tersebut menghilangkan identitas pengirim. Kemudian memungkinkan pesan menyebar secara viral dengan sedikit pertanggungjawaban. (ryn)

Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya Deretan Pose Cantik Aldira Chena yang Bikin Mata Adem, Nomor 5 Bikin Terkejut

#WhatsApp #WhatsApp Call #Viral
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

ShowBiz
Dari Trauma Masa Kecil Menjadi Film, 'Waluh Kukus' Segera Tayang Di Bioskop
Cerita viral Waluh Kukus akan hadir di layar lebar. Falcon Pictures merilis poster perdana dan memulai produksi film berdasarkan kisah nyata Ainay.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Dari Trauma Masa Kecil Menjadi Film, 'Waluh Kukus' Segera Tayang Di Bioskop
Indonesia
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Ia mendorong optimalisasi fungsi sosial masjid yang luas, mencontoh fungsi di zaman Nabi, sambil tetap memperhatikan aspek keamanan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Indonesia
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Direktur Arsad Hidayat tegaskan program Masjid Ramah dan inklusif harus tetap berjalan, termasuk untuk Natal dan Tahun Baru
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Indonesia
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
Album ini tidak hanya menampilkan karakter unik grup
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
A2O MAY Merilis
Lifestyle
Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
Melalui lagu tersebut, Raisa seolah menumpahkan rasa kecewa dan lelah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
ShowBiz
Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
Setiap lagu punya waktunya sendiri
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
ShowBiz
Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
Reggy mengungkapkan pandangan Bekantan yang mengarah ke belakang
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
Lifestyle
Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
Untuk menikmati versi lengkap dari semua lagu, pendengar diarahkan untuk mengakses melalui Bandcamp atau melalui rilisan fisik
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
ShowBiz
Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
Sinematografi yang halus memperkuat kesan kontemplatif
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
Indonesia
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Penelusuran melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) tidak menemukan adanya data kependudukan dengan nama tersebut
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Bagikan