12 Wartawan Tinggalkan Jumpa Pers Film Baru Johnny Depp karena Sulit Dapat Akses Wawancara
Johnny Depp. (Foto: IMDB)
MerahPutih.com - Sebanyak 12 orang wartawan internasional membatalkan jumpa pers untuk film Johnny Depp bertajuk Modi di Festival Film San Sebastian pada Selasa pekan ini. Mereka meninggalkan acara jumpa pers tersebut karena merasa tidak dihargai. Para wartawan sulit mendapatkan akses untuk mewawancarai Depp dalam kesempatan tersebut.
Penulis lepas Italia Marco Consoli mengatakan saat itu para wartawan ditawari untuk duduk di meja bundar bersama dengan sang aktor dan lawan mainnya Riccardo Scamarcio dan Antonia Desalt. Mereka memiliki alokasi hanya 15 menit untuk masing-masing dari dua meja yang berisi enam wartawan.
Consoli menegaskan sekarang ini sangat sulit untuk mewawancarai para aktor. Menurutnya, para aktor tidak menghargai kehadiran wartawan dan tidak serius saat diwawancara.
"Seringkali, ketika Anda mengajukan pertanyaan, mereka mulai berbicara satu sama lain, dan sangat sulit untuk mendapatkan wawancara yang tepat dengan salah satu dari mereka," ujar Consoli, dikutip dari Variety, Kamis (26/9).
Baca juga:
Singkat cerita, acara jumpa pers tersebut terlambat, dan hanya menyisakan sedikit waktu bagi para aktor untuk diwawancarai. Humas acara tersebut menjelaskan bahwa karena tidak cukup waktu, mereka terpaksa melakukan wawancara dalam satu kelompok yang terdiri dari 12 wartawan selama 20 menit.
Consoli menegaskan bahwa para wartawan menolak hal tersebut, dengan alasan bahwa satu-satunya cara mereka akan menerima ini adalah jika 20 menit itu dihabiskan hanya untuk mewawancarai Depp.
"Ketika kami diberi tahu bahwa satu-satunya pilihan adalah mengurangi waktu bersama mereka bertiga, kami semua memutuskan untuk membatalkan acara tersebut, tidak berbicara dengan Johnny dan tidak melaporkan film tersebut," jelasnya.
Jurnalis lain yang terlibat adalah Kristina Kudelova, Gill Pringle, Dubravka Lakic, Ali Moosavi, José Paiva Capucho, James Mottram, Elaine Guerini, Yuko Takano, Gabriela Bravo, Andrey Plakhov, dan Rui Tendinha.
Baca juga:
Kejadian serupa terjadi di Festival Film Venesia beberapa waktu lalu. Para jurnalis juga kesulitan mendapatkan akses wawancara dalam acara tersebut. Alhasil, sejumlah jurnalis internasional menandatangani surat terbuka yang mengecam kurangnya akses wawancara ke para aktor.
Para wartawan juga memperingatkan bahwa jurnalisme sinema berisiko punah jika studio dan humas terus menghalangi mereka untuk mewawancarai para talenta film. Surat tersebut kini telah ditandatangani lebih dari 100 orang. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Rowoon Resmi Masuk Wamil, Antusias Sambut Usia 30-an dan Janji Jadi Aktor yang Lebih Baik
Tepergok Pegangan Tangan di Paris, Katy Perry dan Justin Trudeau 'Mengonfirmasi' Hubungan Asmara Mereka
The Diplomat Season 4: Intrik Keri Russell dan Rufus Sewell Semakin Rumit Setelah Kematian Sang Presiden
10 Film Komedi Tayang November-Desember 2025, Wajib Nonton!
Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
Fedi Nuril Jadi ‘Tersangka’ di Panggung Roasting Adili Idola
Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin
Agensi Klarifikasi Unggahan Media Sosial Terbaru Park Bom, Sebut Gugatan tak Pernah Diajukan
Dimas Anggara Ceritakan Lelahnya Jadi Zombie di Film 'Abadi Nan Jaya'