Wagub Uu Usulkan Hari Anak Yatim Nasional


Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menjadi narasumber Japri bertema Inspirasi Anak Yatim di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/9). (Biro Adpim Jabar)
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 dianggap menjadi momentum tepat bagi bangsa Indonesia memiliki Hari Anak Yatim Nasional.
Data Kementerian Sosial menunjukkan, ada sekitar 4 juta anak yatim piatu di Indonesia, 20.000 di antaranya orang tuanya meninggal karena COVID-19. Jumlahnya akan semakin bertambah karena pandemi belum usai.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) bertema “Inspirasi Anak Yatim” di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/9).
Baca Juga:
Anies Beri Beasiswa Anak Yatim Piatu akibat COVID-19
"Pemda Provinsi Jabar tengah mendorong pemerintah pusat membuat sebuah hari nasional dengan judul 'Hari Anak Yatim," ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Usulan Hari Anak Yatim, kata Uu sebagai bentuk penghargaan kepada hari anak yang kehilangan orang tua.
“Ini momentum negara peduli ada legalitas ingin dilahirkan keputusan itu," tambahnya.
Menurutnya, usulan ini telah mendapat dukungan banyak pihak mulai berbagai komunitas masyarakat, para organisasi dan filantropis individu, dan kalangan ulama. Khusus dalam tradisi Islam 10 Muharram diyakini sebagai hari spesial bagi anak yatim piatu atau lebarannya anak yatim, yang bisa jadi inspirasi tambahan.

Ia bilang, usulan telah berjalan dari tahun kemarin. Ia bersyukur banyak dukungan dari berbagai lembaga. Tanda tangan dan surat dukungan dengan kop organsiasi lembaga termasuk ponpes terus mengalir.
“Pak Gubernur Ridwan Kamil memberikan dorongan untuk ikut mendorong Hari Anak Yatim," tuturnya.
Uu menjelaskan, anak yatim piatu yang kekurangan pada dasarnya bisa digolongkan fakir miskin dan anak terlantar yang harus dipelihara negara sesuai amanat pasal 34 UUD 45. Bantuan bagi anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya karena COVID-19, bisa lebih pasti dan transparan jika ada landasan hukum.
"Kalau sudah (jadi hari besar) bisa dimasukkan Peringatan Hari Besar Nasional. Jadi bisa membuat kode rekening, nomenklatur untuk memberikan bantuan langsung kepada anak yatim,” katanya.
Baca Juga:
Ratusan Anak Yatim Piatu Sleman Korban COVID-19 Terima Bantuan Kemensos
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menuturkan, dalam memuliakan anak yatim piatu, Jabar punya program Kencleng Yatim. Setiap tanggal 10 Muharram setiap desa dianjurkan berbagi kepada anak yatim.
Gerakan Ojek Makanan Balita (Omaba) juga terus digerakkan oleh kader PKK sehari dua kali termasuk diberikan kepada anak-anak yatim.
"Mudah-mudahan bisa membantu gizi dan pangan anak-anak," harap Atalia. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Menkeu Diminta Segera Sahkan Dana untuk Anak Yatim Piatu
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Negara Salurkan Rp 354,09 Buat Kebutuhan Hidup Anak Yatim Piatu, Diberikan ke Anak di Bawah 18 Tahun

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat

Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Turun dari Ratusan Jadi Belasan, Warga Diimbau Tetap Siaga

Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
