Wagub Jabar Sebut Slogan Buanglah Sampah Pada Tempatnya Sudah Tidak Pas
Ilustrasi sampah (Foto: MP/ Rizky Fitrianto)
MerahPutih.com - Sampah perlu dikelola di lingkungan terkecil, yaitu di rumah tangga. Karena itu, warga Jawa Barat diajak untuk memanfaatkan sampah di rumah tangganya. Pemanfaatan sampah ini menemukan momennya pada World Cleanup Day (WCD) Hari Bersih-bersih Sedunia yang jatuh pada 19 September.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pengelolaan sampah memang perlu dilakukan di ingkungan terkecil rumah tangga. Pihaknya akan terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah di rumah tangga.
Baca Juga:
Robi Navicula Gaungkan Pentingnya Pengelolaan Sampah Plastik
"Sekarang bahasa 'Buanglah Sampah pada Tempatnya' sudah kurang pas. Tetapi, sekarang bahasanya 'Proses Sampah, Dimanfaatkan' makanya rumah tangga dianjurkan bisa memanfaatkan sampah semaksimal mungkin," kata Uu.
Menurut Uu, Pemda Provinsi Jabar memiliki sejumlah program pengolahan sampah. Mulai dari revitalisasi sungai, ecovillage atau masyarakat berbudaya lingkungan, sampai mengoptimalkan bank-bank sampah.
Selain itu, kata Uu, Pemda Provinsi Jabar bersama PT Pegadaian menggagas Waste to Gold yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menukar sampah, terutama sampah plastik, dengan emas.
"Program- program tersebut adalah komitmen kami dalam menerapkan Waste to Energy, tentunya perlu gayung bersambut dari masyarakat untuk membantu pemerintah mewujudkan lingkungan yang bersih," katanya.
"Kalau untuk kegiatan ke depan, kami yakin para pihak sudah punya hal apa yang intinya bagaimana lingkungan bersih dari sampah. Pemerintah akan mendorong dan memberi dukungan," imbuhnya.
Uu mengatakan, pengoptimalan bank-bank sampah harus terus dilakukan. Ia menjelaskan bahwa lingkungan dan sampah terkait erat dengan kesehatan.
"Juga terkait sehat, adalah antara lain sehat jasmani, rohani, yang didukung kebersihan lingkungan, seperti bersih udara kita, begitu juga bersih air kita, merupakan faktor utama. Selain faktor luar, ada juga faktor dalam, yakni hakikat, teologi, yakni keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, ini juga faktor kesehatan dari segi rohani," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Warga Depok Diharap Dapat Manfaat Ekonomi dari Sampah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
204 Investor Bakal Kelola Sampah di Indonesia
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara
Hasilkan 8.600 Ton Per Hari, Jakarta Darurat Penanganan Sampah
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet