Wacana Sandiaga untuk Mobil Dinas DPRD yang Dikembalikan


Mobil dinas baru yang berjejer di basement DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/9). (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
MerahPutih.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno berencana memanfaatkan mobil dinas anggota DPRD yang dikembalikan.
Pasalnya, mobil tersebut merupakan aset negara yang harus dirawat dengan baik oleh Pemprov DKI.
"Saya tanya sama pak Sekwan dan temen-teman di aset, kalau mobil-mobil itu kembali, pengalaman saya dan dunia usaha, mobil ga dipake biasanya rusak," ungkap Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Meski demikian, Sandi mengaku masih akan melakukan pengkajian mendalam dengan Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Achmad Firdaus.
"Jadi saya masih mengkaji dengan bapak Firdaus dari aset untuk mengkaji itu bisa dilakukan," tuturnya
Menurut Politisi Partai Gerindra itu untuk mencegah kerusakan pada fasilitas negara itu tersebut, harus dilakukan terobosan dengan bekerjasama pada pelaku usaha untuk membuat lapangan kerja baru dari aset mobil tersebut.
"Biasanya ga keurus jangan sampe mobil-mobil itu rusak. Ini aset negara uang rakyat ada beberapa ide misal bekerja sama dengan dunia usaha dengan memanfaatkan beberapa aset. Banyak pengusaha rental baik aplikasi online yang butuh kendaraan dan bisa membuka lapangan kerja dengan supirnya," tandasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen

Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta

Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu

Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse

Ancaman Megathrust, Sandiaga Uno Serukan Kewaspadaan Wisata Pesisir

Ancaman Gempa Megathrust, Sandiaga Uno: Tetap Berwisata dengan Kewaspadaan

Sandiga Uno Segera Tentukan Sikap di Pilkada Jabar

Paket Wisata 3B Kemenparekraf Incar Kunjungan 24 Ribu Wisatawan

Sandiaga: Indonesia Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 170 Miliar karena Pengobatan di Luar Negeri
