Venture Builder Siap Bangun Startup Berbasis Teknologi
Demi keberlangsungan startup di Indonesia. (Foto: Pexels/cottonbro)
PERKEMBANGAN teknologi di Indonesia membuat sejumlah start up merintis bisnisnya. UMG Idealab, venture builder di Indonesia pun siap berkomitmen mendirikan dan menaungi lima startup baru di Indonesia.
Sejak 2020 UMG Idealab, yang sebelumnya dikenal sebagai venture capital kini bertransformasi menjadi venture builder. Hingga September 2021, lebih dari 60 startup dengan sebaran di Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Tiongkok tergabung dalam ekosistem UMG Idealab.
Baca juga:
“Awal 2020 merupakan tonggak sejarah bagi kami, karena UMG Idealab telah bertansformasi menjadi venture builder. Sejak didirkan di 2015, UMG Idealab adalah venture capital yang berkontribusi pada solusi teknologi berkelanjutan di Indonesia. Secara rutin, kami melakukan pendanaan pada startup yang sejalan dengan visi kami,” kata Kiwi Aliwarga, Founder UMG Idealab.
Mereka terus mendirikan startup baru dan melakukan pendampingan dimulai dari pengembangan inovasi, penyediaan sumber daya, pelatihan manajemen, dan bantuan model kepada para startup.
“Startup yang kami kembangkan berfokus pada tiga hal krusial, yaitu mengatasi perubahan iklim, mengatasi kesenjangan pendapatan, dan membantu UMKM bersaing secara global,” tambah Kiwi.
Pada Agustus 2021, Kominfo yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memproyeksikan Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar nomor sembilan di dunia pada 2030. Untuk itu, Indonesia terus menciptakan instrumen pendanaan bagi UMKM/UMi dan startup.
Baca juga:
Sejalan dengan target pemerintah, mereka terus menggali potensi startup karya anak bagnsa dan menciptakan sejumlah startup baru.
“Sejak awal 2021 hingga Oktober ini, kami telah mencetak lebih dari delapan startup baru di Indonesia dengan berbagai segmen. Seperti Lakone yang bergerak pada pembaharuan teknologi untuk mesin kopi menggunakan AI, Sandhiguna yang fokus di bidang komputerisasi dan cybersecurity, serta Widya Dialisis yang mengembangkan teknologi hemodialisa dengan biaya yang lebih efisien,” kata Miera Rahayu, Head of Brand and Marketing UMG Idealab.
Mengusung teknologi AI, Autoconz, salah satu startup di dalam ekosistem UMG Idealab mengedepankan teknik pembangunan bangunan, rumah dan furnitur menggunakan mesin cetak 3D. Autoconz sendiri berfokus pada pengembangan mesin cetak 3D dengan hasil akhir semen atau beton.
“Kami berharap teknologi kami dapat menjadi solusi permasalahan tanah air di bidang konstruksi, dengan sumber daya yang lebih efisien, serta polusi, dan limbah yang lebih sedikit,” kata CEO sekaligus Co-Founder Autoconz, Raja, Rizqi Apriandi.
Kiwi pun menekankan kolaborasi antar startup sangat penting untuk menciptakan ekosistem dengan potensi yang tidak terbatas.
“Kami terus mengarahkan kepada startup-startup untuk saling aktif dalam kolaborasi dan pengembangan produk demi pemecahan masalah di Indonesia melalui solusi teknologi,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Teknologi Industri 4.0 Diklaim Bikin Industri Makan dan Minum Efisien
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5