Venezuela Ancam Keluar dari OAS


Oposisi memprotes pemerintahan Presiden Nicolas Maduro dalam aksi di Karakas, Venezuela, Sabtu (1/4). (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Venezuela mengatakan akan keluar dari Organisasi Negara Amerika (OAS). Keputusan itu akan memperdalam pengucilan diplomatik bangsa pimpinan partai sosialis itu, yang berada di luar kecenderungan pergeseran Amerika Latin ke sayap kanan.
Sementara itu, penentang Presiden Nicolas Maduro menuduh pemerintah mengikis demokrasi negara tersebut dengan menunda pemilihan umum dan menolak menghormati kongres, yang dipimpin oposisi.
Venezuela mengatakan, langkah tersebut (keluar OAS) adalah tanggapan dari gerakan dukungan Washington untuk melawan Partai Sosialis berkuasa guna mengganggu kedaulatan Venezuela.
"Besok, seperti yang diperintahkan Presiden Nicolas Maduro, kami akan melakukannya, menyampaikan surat undur diri dari Organisasi Negara Amerika, dan kami akan memulai prosedur, yang akan memakan waktu 24 bulan," kata Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodriguez dalam pernyataan televisi.
Pengumuman tersebut diumumkan setelah OAS menyetujui, Rabu (26/4), untuk mengadakan pertemuan para menteri luar negeri guna membahas situasi di Venezuela. Maduro telah memperingatkan pada Selasa bahwa Venezuela akan keluar dari kelompok itu jika pertemuan tetap dijalankan.
Keputusan tersebut memperpanjang arus Venezuela menuju lingkar luar diplomasi internasional. Tapi pengaruh OAS yang terbatas berarti keputusan Venezuela untuk meninggalkan OAS akan memiliki sedikit implikasi ekonomi bagi negara OPEC yang sudah berjuang mengatasi inflasi tiga digit, kekurangan produk kronis dan resesi yang melumpuhkan.
Kepala OAS Luis Almagro mengatakan bahwa Venezuela seharusnya dihukum jika tidak mengadakan pemilihan umum "secepat mungkin." Pemerintah Maduro menyebut OAS sebagai pion kebijakan Amerika Serikat dan menyebut Almagro, mantan menteri luar negeri Uruguay yang dulu bersahabat dengan sosialis Venezuela, sebagai pengkhianat yang bekerja bagi Washington.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Reaksi Sejumlah Pemimpin Dunia Setelah Amerika Serikat Serang Fasilitas Nuklir Iran

Aksi Protes di Venezuela Pecah, Oposisi Tolak Hasil Pemilu

Ketegangan Diplomatik Terjadi di Amerika Latin Setelah Maduro Kembali Menangi Pemilu

Maduro Kembali Menangi Pilpres Venezuela, Amerika Khawatir
