Valve Kalah dari Hak Paten Steam Controller
Valve kalah pada pengadilannya melawan SCUF dan Ironburg Inventions. (Foto: Valve)
PEREBUTAN hak paten sejak 2015 akhirnya berakhir dengan kekalahan Valve melawan Ironburg Inventions dan SCUF di pengadilan Washington. Proses pengadilan tersebut dilakukan lewat Zoom. Hal ini membuat Valve harus membayar denda kepada kedua perusahaan tersebut sebanyak Rp56 Milyar.
Dilansir dari laman Polygon, SCUF dan Ironburg Inventions yang sudah mensubsidi perusahaan aksesori komputer Corsair sudah mematenkan 105 desain dan nama produknya sebelum Valve dengan 'Steam Controller' muncul. Pada situs resmi SCUF, stik tersebut memiliki kontrol pada bagian samping yang ternyata memiliki bentuk yang mirip dengan buatan Valve.
Baca juga:
Teknologi tersebut sudah SCUF kembangkan dan berlisensi Microsoft, yang ternyata juga digunakan pada beberapa stik Xbox Elite Controller di beberapa konsol Microsoft.
Tak hanya Microsoft, Sony juga telah bermitra dengan SCUF untuk mengembangkan back paddle dan trigger extender sebagai aksesori pada stik PlayStation 4. "Valve sebenarnya sudah tahu bahwa apa yang dilakukan dapat melibatkan risiko pelanggaran tanpa alasan, tapi ia tetap melanggar," ujar pengacara dari SCUF, Robert Becker.
Baca juga:
Pada 1 Februari 2021, Corsair yang menjadi induk dari SCUF dan Ironburg Inventions memenangkan pengadilan melawan Valve dengan seluruh juri yang berada di pihak Corsair.
Di lain hal, Steam Controller yang pernah dipamerkan di laman resmi Steam sudah discontinue. Controller itu tak diproduksi lagi sejak 2019 setelah habis dibeli pada cuci gudangnya dengan harga Rp70 ribu saja.
Pada Januari 2021 lalu, Valve berpotensi dibawa ke pengadilan lagi setelah mengeksploitasi penjualan game melalui kontrak. Penjualan secara kontrak yang mengharuskan developer hanya boleh menjual melalui steam ternyata berakhir dengan membuat dokumen gugatan yang berpotensi denda sebesar Rp131 milyar.
Berakhirnya produksi Steam Controller membuat Valve mengakhiri pasar hardware. Bukanlah kali pertama Valve gagal dalam menjual produknya. Sebelumnya ada Steam Machines dan Steam Link yang kandas sejak dekade lalu. (dnz)
Baca juga:
Konsultan Desain Interior Dibayar Mahal di Game Animal Crossing
Bagikan
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya