Utang hingga Tekanan Hidup Diduga Jadi Motif Bunuh Diri Satu Keluarga di Apartemen Teluk Intan


Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)
MerahPutih.com - Insiden bunuh diri yang melibatkan satu keluarga terjadi di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3). Tragisnya, satu keluarga itu ditemukan tewas setelah melompat dari lantai rooftop Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jakarta Utara.
Satu keluarga itu terdiri atas ayah, ibu, dan dua anaknya. Diidentifikasi sebagai pria berusia 50 tahun berinisial EA, lalu perempuan berusia 52 tahun dengan inisial EAL. Termasuk dua anak remaja laki-laki berusia 13 tahun dengan inisial JWA dan 15 tahun dengan inisial JL.
Baca Juga:
1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret, Menteri Agama: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Insiden ini mengundang duka mendalam bagi masyarakat sekitar dan meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Penyebab pasti serta latar belakang tragedi ini masih menjadi misteri dan sedang diselidiki oleh pihak berwenang.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya menceritakan detail kronologis kejadian. Dimana, saat kejadian, para saksi yang juga sekuriti apartemen sedang melakukan tugas berjaga di depan lobby mendengar suara benturan keras.
"Kemudian menemukan keempat mayat tergeletak," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/3).
Agus menambahkan, hasil pengecekan sementara menunjukkan bahwa keempat korban ini datang dengan mobil Gran Max B 2972 BIQ warna silver pada pukul 16.02 WIB, lalu masuk ke lobby apartemen. Pukul 16.04 WIB, mereka masuk lift dan terlihat EA mencium kening ketiga anggota keluarganya sebelum menuju ke atas.
Setelah dicium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone dari semuanya untuk naik ke atas. Pukul 16.05 WIB, mereka keluar dari lift di lantai 21. Kemudian naik melalui tangga darurat untuk ke rooftop apartemen pada 16.13 WIB.
“Disanalah para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," lanjut Kompol Agus.
Baca Juga:
Agus menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi. Di antaranya petugas keamanan, keluarga korban dan tetangga korban.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga memeriksa identitas kendaraan, serta membuka handphone milik korban untuk dapat melihat motif kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, diduga motif bunuh diri ini yakni utang yang membebani keluarga tersebut. Selain dugaan utang, motif lain mengarah pada tekanan hidup yang menimpa keluarga tersebut.
Namun sayang, pihak kepolisian masih belum menemukan tekanan atau bahkan motif pasti atas tewasnya keluarga tersebut. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Analisa Psikologi Forensik: Diplomat Arya Bunuh Diri karena Burn Out

Tidak Ada Kandungan Racun-Narkoba-Alkohol di Tubuh Diplomat Arya, Cuma Paracetamol dan Chlorpheniramine

Tidak Temukan Unsur Pidana, Polisi Umumkan Diplomat Arya Tewas Bunuh Diri

Diplomat Arya Pernah 2 Kali Kirim Email Ingin Bunuh Diri, Tahun 2013 dan 2021

Wali Kota Undang Warga Eks Kampung Bayam sebagai Komitmen Memastikan Hunian Rusun Transparan, Tertib, Partisipatif

Viral karena Perbaiki Jalan Lingkungan, Ketua RT Gen Z dan RW di Jakut Didaulat Jadi Duta Antinarkoba

Bertemu Wali Kota Jakut, Ketua RT Gen Z Viral: Anak Muda Harus Ikuti Jejak Saya

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli

Anggota Komisi I DPR Duga Diplomat Kemlu Dibunuh Jelang Mutasi ke Eropa

9 RT di Jakarta Barat dan Utara Masih Terendam Banjir hingga Rabu Pagi, Ketinggian Air 30 Cm hingga 1 M
