Usai Terpilih, Lukman Edy Ingin Tuntaskan Dualisme Pengprov PTMSI


Ketua PB PTMSI, Lukman Edy (berjas tengah). (Dok PB PTMSI)
MerahPutih Olahraga - Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta akhirnya menelurkan sosok pemimpin baru. Lukman Edy akhirnya terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PB PTMSI menggantikan Marzuki Alie.
Seperti diketahui Marzuki Alie mengundurkan diri dari jabatannya. Pascamundurnya Marzuki Alie, pengurus PB PTMSI menggelar Munaslub untuk mencari ketua umum yang baru. Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menjadi calon tunggal dalam Munaslub yang digelar pada Selasa (29/3) dan berakhir pada Rabu (30/3) dini hari tersebut.
Seusai terpilih, Lukman langsung mengambil ancang-ancang untuk menyatukan dualisme kepengurusan induk organisasi tenis meja ini. Seperti diberitakan, kepengurusan PB PTMSI terbelah antara versi Marzuki Alie dan Oegroseno. Masalah ini bergulir ke Mahkamah Agung (MA) yang akhirnya memutuskan menolak kasasi kubu Marzuki Alie.
Lukman mengaku ingin memfokuskan diri menyelesaikan dualisme yang terjadi di pengurus provinsi (pengprov) Bali dan Jawa Tengah. Menurutnya, hal itu dilakukan guna memberi jalan keluar untuk atlet yang kini dipersipakan menjelang PON 2016 Jawa Barat.
Lukman beranggapan dengan adanya dualisme kepengurusan tersebut sangant menggangu persiapan serta fokus latihan atlet. Apalagi, menurutnya dengan menyelesaikan dualisme pengprov ini, maka bisa membantu pembinaan yang dilakukan pengprov menjelang PON.
"Jawa Tengah dan Bali akan segera kita selesaikan untuk dualisme di kepengurusan, kita tidak mau ini berkepanjangan, kita ingin merangkul semua pihak," kata Lukman di Jakarta, Rabu (30/3) dalam keterangan tertulis.
Lukman menambahkan, setiap pengprov serius mempersiapkan PON, dirinya tidak ingin dualisme ini mengorbankan atlet tenis meja di Bali dan Jawa Tengah "Apalagi dari sinilah akan lahir para atlet masa depan," sambungnya.
Untuk diketahui, dalam pengprov Bali ada dua kepengurusan PTMSI, yaitu Made Nariyana berdasarkan SK PTMSI no. 63/2016 tertanggal 26 Februari 2016, dan Ketua Umum Bintang Puspayoga yang ada dikubu Oegroseno dengan dukungan sembilan kabupaten dan kota di Bali. Sedangkan proses kesiapan Pra PON sudah dilakukan di GOR Lila Buana Bali dari kubu Oegraseno.
Untuk itulah, demi menyelesaikan permasalahan dualisme yang masih ada di pusat, terkait adanya kepengurusan PTMSI, Lukman mengaku akan mencoba berkomunikasi dan merangkul kubu Oegraseno.
"Kita fokus peningkatan prestasi, apalagi dua tahun terakhir banyak atlet terbengkalai karena masalah dua kepengurusan di pusat dan daerah, saya melihat prihatin karena konflik menyebabkan nasib atlet tidak menentu, dan korban. Kita akan beri tawaran sepenuhnya, yang penting ini bisa bersatu, saya kira ini bisa melebur jadi satu sehingga apa dihasilkan kedua kubu tujuannya untuk prestasi," tegas Lukman.
BACA JUGA:
- PB PTMSI Gelar Munaslub Pilih Ketum
- TAFISA Games 2016 Batal Digelar di SUGBK
- KONI Pastikan PON 2016 Berjalan Sesuai Rencana
- Menpora Belum Izinkan ISL Digulirkan
- Penutupan TAFISA Games Dilakukan di Atas Laut
Bagikan
Berita Terkait
Istana Ogah Dikaitkan Dengan Dinamika dan Isu Munaslub Partai Golkar

DPD Jakarta Sebut Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia Sebagai Isu Liar

Ratusan Advokat LBH Ansor dan NU Bela Lukman Edy Lawan PKB

Eks Politikus Demokrat Kecewa Pelayanan Air PAM Jaya Tak Mengalir Selama Sebulan

Pilih Netral, Eks Sekjen PKB Lukman Edy Bentuk Lembaga Pemantau Pemilu

Megawati, Ganjar, hingga Jokowi Bakal Berpidato di Rakernas IV PDIP
Kaesang Ungkap akan Terjun Dulu ke Masyarakat Sebelum Umumkan Capres Pilihan PSI

Kaesang Akui Terinspirasi Jokowi Terjun ke Politik

Didapuk Jadi Ketum, Kaesang: Arus dan Gelombang Anak Muda Berpihak ke PSI

Kaesang Pangarep Resmi Menjabat Ketum PSI
