Usai Proklamasi Kemerdekaan, Peperangan Terus Terjadi


Museum PETA di Bogor, Jawa Barat jadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
MerahPutih Budaya - Museum PETA (Pembela Tanah Air) yang berada di Kota Bogor, merupakan salah satu tempat di mana sejarah bangsa Indonesia tersimpan dengan berbagai macam diorama yang disajikan.
Adapun pemandangan atau situasi yang juga diletakkan patung-patung kecil tersebut, banyak menjelaskan perjuangan para pahlawan bangsa dari mulai proklamasi hingga beberapa peperangan terjadi.
Adapun salah satu diorama yang berada di Museum PETA adalah Peristiwa Serbuan Osha Butai Kota Baru oleh Pasukan Badan Keamanan Rakyat di Yogyakarta pada bulan Oktober 1945.
Pemandangan tersebut menggambarkan pasukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Yogyakarta yang dipimpin oleh mantan Cudanco PETA, Soeharto melakukan penyerbuan terhadap markas Osha Butai di Kota Baru.
Diaroma perjuangan tentara PETA di Museum PETA, Bogor, Jawa Barat (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
Penyerbuan terpaksa dilakukan karena pihak Jepang tidak mau menyerahkan senjata-senjata mereka. Pasukan BKR yang dibantu ratusan pemuda secara bergelombang hingga akhirnya dalam penyerbuan itu, pihak Jepang menyerahkan semua senjata dan persediaan perlengkapan militer ke tangan BKR.
"Turut dalam penyerbuan tersebut mantan Syodanco Faridan yang gugur dalam peristiwa itu. Dan hasil penyerbuan tersebut adalah persenjataan dan perlengkapan militer untuk satu divisi serta persediaan perbekalan untuk dua tahun," papar Kapten Suroso selaku Pengurus Museum PETA kepada merahputih.com di lokasi museum yang berada di Jalan Sudirman, Bogor, Rabu (17/2).
Selain daripada itu, tambah Kapten Suroso, justru peperangan besar terjadi setelah diumumkannya kemerdekaan bangsa Indonesia. Adapun senjata Jepang dan sekutu seperti dari Jerman, Inggris, Amerika, dan lainnya oleh pasukan BKR dirampas senjatanya guna melanjutkan perjuangan.
Salah satu koleksi yang masih tersimpan di Museum PETA di Bogor (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
"Perjuangannya benar-benar sangat keras. Diorama yang ada di Museum PETA merupakan rangkaian gambaran perang yang terjadi pascamerdeka," tambah dia.
Masih kata dia, pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak ada perang selain hanya membacakan teks proklamasi. Malah sebaliknya, setelah proklamasi diumumkan barulah timbul rentetan perang yang tercatat dalam sejarah guna mempertahankan eksistensi kemerdekaan.
Koleksi Pakaian dan perlengkapan Tentara PETA di Museum PETA, Bogor (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
"Tidak bisa dibayangkan, bagaimana besarnya pengorbanan orang-orang terdahulu. Belanda sendiri baru mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949 secara de Facto. Selama empat tahun, perjuangan sangat berat. Intinya, ketika kita sudah merdeka justru di situlah perjuangan besar," tutupnya.(ard)
BACA JUGA:
- Penampakan Singa di Hok Tek Bio Ciampea, Bogor
- Kehidupan Religius dari Vihara Dhanagun Bogor
- Menjunjung Keberagaman di Kota Bogor
- Curug Cilember di Bogor, Dipercaya Bikin Enteng Jodoh
- Inti Tahun Baru Tionghoa Menurut Pengurus Vihara Dhanagun, Bogor
Bagikan
Berita Terkait
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali

Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya

Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar

Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis

AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'

Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui

Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai

Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera

Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur

Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
