Unicorn, Bukan Sekadar Hewan Mitologi

SETELAH debat pemilihan presiden (pilpres) kedua ini, kata 'unicorn' menjadi viral. Di media sosial, beberapa warganet dengan sengaja membuat meme-meme lucu tentang unicorn. Istilah unicorn dalam debat capres mengacu pada sebuah perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$1 miliar atau Rp13,5 triliun.

Sementara itu, dalam dunia mitoligi, unicorn merupakan kuda dengan tanduk di dahinya. Biasanya unicorn berwarna putih dengan tanduk spiral. Konon darah unicorn sangat mujarab bahkan bisa membuat hidup abadi. Unicorn meruparan hewan mitologi nasional Scotlandia.

Nah, bicara soal unicorn, ternyata hewan ini benar-benar ada di dunia. Dilansir dari National Geographic, para peneliti menemukan fosil unicorn terbaru. Temuan ini juga mengubah pandangan para peneliti tentang hewan bertanduk tersebut.

Hidup jutaan tahun lalu

Sebelumnya peneliti berasumsi kalau unicorn telah punah pada 350 ribu tahun lalu. Namun fosil yang ditemukan di Kazakhtan ini membuktikan kalau ia masih ada hingga sekitar 29 ribu tahun yang lalu.

Unicorn pernah menjelajahi dunia puluhan ribu tahun lalu. Hasil temuan fosil itu juga menjelaskan kalau salah satu habitat unicorn adalah Siberia Barat. Hewan ini juga kemungkinan bermigrasi dan tinggal sebentar di daerah yang lebih selatan.

Jauh dari kata cantik

Sayangnya unicorn asli tidaklah sama seperti cerita mitologi, yakni kuda putih cantik dan tanduk di dahi. Hewan dengan nama latin Elasmotherium sibiricum ini lebih mirip seperti badak modern dibandingkan dengan kuda.

Berdasarkan deskripsi awal unicorn Siberia memiliki tinggi 2 meter, panjang 4,5 meter dan berat sekitar 4 ton. Deskripsi ini menggambarkan kalau unicorn Siberia memiliki ukuran yang mirip dengan mamoth (gajah purba). Hal yang sama seperti unicorn mitologi adalah hewan ini juga memakan rumput.