Dire Wolf, Serigala Purba yang Pernah Punah Dihidupkan Kembali oleh Perusahaan Bioteknologi AS


Colossal berhasil melahirkan tiga serigala itu, dua diantaranya jantan dan diberi nama Remus dan Romulus sesuai legenda kota Roma, pada Oktober tahun lalu. (Foto: YouTube/Colossal Bio Sciences)
MerahPutih.com - Colossal Biosciences, perusahaan bioteknologi asal AS, baru saja membuat gebrakan besar dengan menghidupkan kembali dire wolf, serigala purba yang telah punah selama lebih dari 12.500 tahun.
Colossal berhasil melahirkan tiga serigala itu, dua diantaranya jantan dan diberi nama Remus dan Romulus sesuai legenda kota Roma, pada Oktober tahun lalu, namun baru memberikan keterangan resmi dalam saluran YouTube-nya kemarin (7/4).
Satu lagi serigala betina yang diberi nama Khaleesi.
Dikenal dari serial Game of Thrones, dire wolf kini kembali berkat teknologi de-extinction canggih dari Colossal. Tiga anak dire wolf lahir sehat, menandai langkah revolusioner dalam kebangkitan spesies yang telah hilang.
Colossal pernah menghidupkan kembali spesies yang sudah punah, seperti mammoth berbulu pada awal Maret lalu.
Perusahaan yang berbasis di Texas, AS, ini berhasil menciptakan tikus imut-imut dengan bulu tebal dan berwarna emas menyerupai mammoth, menggunakan teknik rekayasa genetika. Tikus itu disebut 'woolly mouse'.
Baca juga:
Selain dire wolf, Colossal juga berhasil mengkloning dua kelompok anak serigala merah, spesies yang sangat terancam punah, menggunakan teknik kloning darah non-invasif.
Ini menunjukkan hubungan kuat antara inovasi teknologi dan upaya konservasi global.
Ben Lamm, CEO Colossal, merasa bangga dengan pencapaian ini.
"Tim kami mengambil DNA dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun dan menciptakan anak-anak dire wolf yang sehat. Ini adalah contoh pertama dari banyak yang akan datang," katanya seperti dikutip businesswire.com (8/7).
Para dire wolf ini kini hidup di area konservasi seluas 2.000 hektare yang aman dan dipantau ketat. Dengan fasilitas lengkap dan staf berpengalaman, Colossal memastikan kesejahteraan dan keamanan mereka.
Dr. George Church, co-founder Colossal, menekankan pentingnya menjaga keragaman genetik sebelum spesies terancam punah hilang.
Baca juga:
Bioteknologi, Jawaban untuk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia
Teknologi baru ini memungkinkan penghidupan kembali gen kuno, membuka jalan bagi masa depan konservasi.
Dengan capaian ini, Colossal tak hanya menghidupkan kembali spesies yang hilang, tetapi juga mengingatkan manusia akan tanggung jawabnya terhadap planet ini.
Kebangkitan dire wolf adalah simbol harapan dan langkah maju dalam menjaga keseimbangan kehidupan di Bumi.
"Kebangkitan dire wolf lebih dari sekadar kebangkitan biologis. Kelahirannya melambangkan kebangkitan – kembalinya semangat kuno ke dunia. Dire wolf membawa gema leluhur kita, kebijaksanaan mereka, dan hubungan mereka dengan alam liar," ungkap Ketua Suku MHA (Mandan, Hidatsa, dan Arikara Nation) Nation, Mark Fox. (*)
Baca juga:
Pakar Bioteknologi ITB Sebut Penyesuaian Tarif Air Bersih di Jakarta Tak Bisa Dihindari
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa

Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta

OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Meluncur, Bawa Dimensity 9500 hingga Baterai 7.500mAh

Xiaomi 18 Mulai Digarap, Tetap Bawa 'Magic Back Screen' dan Rilis Tahun Depan

OPPO Find X9 Bakal Jadi HP eSIM Pertama yang Meluncur di Tiongkok

Xiaomi Konfirmasi Tetap Bawa 'Magic Back Screen' di HP Flagship Berikutnya

Siap Diproduksi 2026, Apple Pangkas Harga Engsel iPhone Fold
