Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta, Murid Masuk Cuma Lima Orang

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 22 April 2021
Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta, Murid Masuk Cuma Lima Orang

Ilustrasi - (ANTARA/HO-Humas Pemkab Purbalingga)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta masih melakukan pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di 85 sekolah Jakarta yang telah lolos seleksi pelatihan selama dua pekan.

Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana menyampaikan, ada perkembangan yang cukup baik dalam penerapan uji coba belajar mengajar di sekolah selama dua minggu. Perihal kehadiran, siswa yang berkeinginan ikut belajar di sekolah kian bertambah dari hari ke hari.

"Awal-awal kehadirannya kecil sekali. Umum dari tiap sekolah ada kenaikan dari hari ke hari kehadiran," ucap Nahdiana saat menjadi narasumber diskusi virtual yang digelar Alenia.id, Kamis (22/4).

Baca Juga:

Sekolah di Kota Malang Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Cerita Nahdiana, pada proses uji coba awal, siswa yang hadir untuk belajar di sekolah tidak sampai di atas 10 orang. Seiring berjalannya waktu kehadiran siswa terus bertambah.

"Tadinya saya melihat di kelas ada lima orang," ucap anak buah Gubernur Anies Baswedan.

 Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana (kanan) saat menjadi narasumber diskusi virtual yang digelar Alenia.id, Kamis (22/4). (Foto: MP/Istimewa)
Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana (kanan) saat menjadi narasumber diskusi virtual yang digelar Alenia.id, Kamis (22/4). (Foto: MP/Asropih)

Menurutnya, banyak faktor yang disebabkan pada uji coba awal banyak siswa yang tidak datang berkegiatan belajar di sekolah. Salah satunya terkait izin dari orang tua.

"Saya menyatakan wajar, saya juga jadi orang tua hati-hati melepas anak saya. Harus diyakini dulu sekolah itu bisa memberikan jaminan gak pada saya," urainya.

Nahdiana mengungkapkan, kehadiran tertinggi dalam uji coba tatap muka itu berada di tingkat SD, kemudian SMK, lalu SMP.

Baca Juga:

Pemkot Bandung Optimistis Pembelajaran Tatap Muka Tercapai

Nahdiana menambahkan, kebijakan sekolah tatap muka ini dilaksanakan dengan hari selang-seling yakni sehari masuk dan hari berikutnya tidak. Di saat tidak ada kegiatan belajar, pihak sekolah wajib menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh sisi sekolah.

"Antusiasme kehadirannya siswa kelas 6 kelas 9 dan 12 jauh lebih besar di kelas kelas akhir, jauh besar," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

Pemkot Surabaya Wajibkan Pelajar Tes GeNose C-19 Sebelum Ikuti Belajar Tatap Muka

#Sekolah Tatap Muka #COVID-19 #DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Simak Syarat dan Besar Santunan untuk Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa Pemerintah DKI bertanggung jawab atas korban yang tertimpa pohon tumbang ketika Jakarta diguyur hujan.
Frengky Aruan - Sabtu, 01 November 2025
Simak Syarat dan Besar Santunan untuk Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Jakarta
Indonesia
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaan Banjir Lokal dan Kiriman
Untuk penanganan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA), menurut Pramono, menyiagakan sebanyak 600 pompa yang dimiliki.
Frengky Aruan - Jumat, 31 Oktober 2025
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaan Banjir Lokal dan Kiriman
Indonesia
Pramono Gelar Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem
Penting dilakukan untuk mencegah terjadinya curah hujan dengan intensitas tinggi di Jakarta.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Pramono Gelar Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem
Indonesia
Pramono Ungkap Biang Kerok Banjir Kemang Raya pada Kamis (30/10) Sore
Tanggul yang dimiliki Kemang Village retak dan kemudian bocor.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Pramono Ungkap Biang Kerok Banjir Kemang Raya pada Kamis (30/10) Sore
Indonesia
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Pemberian dana hibah kepada Forkopimda yang dampaknya bagi masyarakat masih dipertanyakan.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Indonesia
Tanggul Baswedan Jebol, 5 RT di Jaksel masih Kebanjiran Jumat (31/10) Pagi
Lima RT yang kebanjiran di Kelurahan Jati Padang dengan ketinggian air 40 cm.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Tanggul Baswedan Jebol, 5 RT di Jaksel masih Kebanjiran Jumat (31/10) Pagi
Indonesia
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Kenaikan status ini menyebabkan genangan di berbagai wilayah DKI Jakarta
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Indonesia
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Masyarakat kini dapat memantau kondisi lingkungan secara real-time melalui portal udara.jakarta.go.id dan aplikasi JAKI
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Indonesia
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Mereka menuntut adanya kesehjateraan dan perhatian pemerintah terhadap guru.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Indonesia
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Berbeda dengan sanksi hukum yang bersifat mengikat, sanksi sosial lebih menekankan pembinaan moral dan tanggung jawab kolektif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Bagikan