Tulang Manusia Berserakan di Desa Ini


ANDA pasti sudah biasa melihat mayat yang dikubur atau dikremasi setelah ia meninggal, namun jangan kaget kalau datang ke desa Trunyan, Bali.
Di desa ini tubuh yang tidak bernyawa itu bukan dikubur atau dikremasi seperti pada umumnya, melainkan disimpan dan didiamkan di atas tanah, menggunakan kain dan bambu berbentuk prisma.
Pemandiannya pun berbeda, jenazah kerabat yang diketahui telah meninggal itu dimandikan dengan air hujan, dan digeletakkan di atas tanah. Baringan jenazah tersebut diberi lubang sekiranya 10 sampai 20 cm, agar tidak tergeser akibat tanah yang tidak rata.

(Foto: Wordpress/Holidai)
Jenazah yang sudah dimandikan akan dibalut dengan kain putih, sebelum diletakkan di tanah dengan bambu yang disusun berbentuk prisma sebagai penanda yang dinamainya Ancak Saji.
Jenazah yang sudah siap disemayamkan akan dibawa ke sebuah pohon bernama pohon Taru Menyan. Pohon tersebut sangatlah wangi dan hanya bisa tumbuh di daerah Trunyan
Karena pohon ini pula jenazah yang digeletakkan tak berbau.

(Foto: Blog/Sugistino's)
Meski begitu, pohon Taru Menyan ini hanya bisa menampung 11 mayat, jika lebih maka bau busuk jenazah akan menyengat. Oleb karena itu, bila ada jenazah yang ke-12, jenazah tertua akan dipindahkan dan diletakkan tanpa Ancak Saji bersama jenazah lain di tempat terbuka.
Maka dari itu, tak heran bila berkunjung ke sana, Anda akan melihat tulang belulang yang berserakan disertai dengan bekal sesaji sendal, piring, pakaian, dan lain sebagainya. Karena siapapun tidak diperkenankan membawa sesuatu yang berasal dari area pemakaman. (Bing)
Baca juga berita terkait: 7 Kerajaan Nusantara akan Hadir di Bali
Bagikan
Berita Terkait
Ada Kasus Pengunjung Keluar dari Mobil saat Safari Journey, Ini Panduan Lengkap Do's and Don'ts di Taman Safari Indonesia

Pengunjung Taman Safari Indonesia Keluar dari Mobil di Area Flamingo, Pengelola Beri Sanksi Blacklist

EASTVARA BSD Resmi Dibuka, Hadirkan Light Show dan Festival Kuliner Asian Delight

10 Pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022
