Tragedi New Orleans Tambah Daftar Serangan Teror yang Gunakan Kendaraan sebagai Senjatanya, ISIS Memakainya Kali Pertama pada 2016

MerahPutih.com - Serangan truk di French Quarter, New Orleans, AS pada Hari Tahun Baru menambah daftar panjang insiden serupa yang mengguncang dunia.

Pelaku serangan pada dini hari Tahun Baru itu seorang veteran Angkatan Darat AS bernama Shamsud-Din Jabbar. Ia memasang bendera ISIS di belakang kendaraannya.

Akibat aksi teror itu, 15 orang tewas dan 30 lainnya terluka.

Serangan teror menggunakan kendaraan berjejak pada tragedi di Nice, Prancis, pada 2016. Saat itu, seorang lelaki menabrak truk ke kerumunan perayaan Hari Bastille hingga menyebabkan 86 orang tewas. ISIS mengklaim itu sebagai perbuatannya.

Sejak itu, serangan dengan kendaraan semakin sering terjadi. "Meski tidak semua dinyatakan sebagai aksi terorisme, serangan kendaraan kini menjadi ancaman signifikan di berbagai negara," sebut reuters.com (2/1).

Berikut adalah beberapa insiden serangan yang menggunakan kendaraan.

Baca juga:

Tragedi Tahun Baru 2025 di AS, Kendaraan Berbendera ISIS Tabrak Kerumunan di New Orleans

Magdeburg, Jerman

Bulan lalu, seorang pria berusia 50 tahun didakwa dengan pembunuhan setelah menabrakkan mobil ke pasar Natal di Magdeburg, menewaskan lima orang dan melukai banyak lainnya.

Tersangka adalah seorang psikiater dari Arab Saudi dengan sentimen anti-Islam.

Zhuhai, China

Pada November, seorang pengemudi menabrakkan mobilnya ke kerumunan di pusat olahraga di Zhuhai, China.

Serangan itu menewaskan 35 orang dan melukai 43 lainnya dalam salah satu serangan paling mematikan di negara tersebut.

Pengemudi, yang kecewa dengan pembagian aset perceraian, ditangkap dan dirawat di rumah sakit.

Waukesha, AS

Seorang pria dihukum pada 2022 karena membunuh enam orang dan melukai puluhan lainnya dengan menabrakkan SUV-nya ke parade di Waukesha pada November 2021.

London, Kanada

Seorang nasionalis kulit putih Kanada berusia 22 tahun menabrakkan truknya ke keluarga Muslim, menewaskan empat orang pada Juni 2021.

Nathaniel Veltman dihukum atas pembunuhan tingkat pertama. Hakim menyebutnya sebagai aksi terorisme.

Baca juga:

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS

Toronto

Pada 2018, seorang pria menabrakkan van sewaan ke kerumunan di Toronto, menewaskan 11 orang. Alek Minassian dihukum atas pembunuhan pada 2021.

New York

Pada Oktober 2017, seorang pria Uzbekistan menabrakkan truk sewaan ke jalur sepeda di Manhattan, menewaskan delapan orang.

Sayfullo Saipov dihukum atas pembunuhan dengan tujuan bergabung dengan ISIS.

Selain itu, pada Mei 2017, seorang veteran Angkatan Laut AS menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki di Times Square, menewaskan seorang perempuan. Richard Rojas dibebaskan dengan alasan gangguan jiwa.

Barcelona

Pada Agustus 2017, seorang pria menabrakkan mobil ke kerumunan di Las Ramblas, Barcelona, menewaskan 13 orang. Pelaku ditembak mati oleh polisi beberapa hari kemudian.

London

Pada Maret 2017, sebuah mobil menabrak pejalan kaki di Jembatan Westminster, menewaskan empat orang. Pengemudi kemudian menusuk seorang polisi sebelum ditembak mati.

Berlin

Pada Desember 2016, Anis Amri menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin, menewaskan 11 orang. Dia ditembak mati oleh polisi di Italia beberapa hari kemudian. (dru)

Baca juga:

Biden Kerahkan Intelijen Usut Ledakan Tesla Cybertruck