TikTok Bekerja Sama dengan LVMH Hapus Barang Mewah Palsu


TikTok ingin perangi penjualan produk palsu. (Foto: Unsplash/Solen Feyissa)
TIKTOK kian menegaskan jejak kaki mereka di dunia e-commerce dengan memulai kerjasama potensial dengan LVMH untuk memerangi barang-barang palsu di platform toko daring mereka.
Robb Report, pada Jumat (12/1), menyebut aplikasi video pendek tersebut sedang menjalani pembicaraan dengan LVMH, perusahaan fesyen mewah terbesar di Eropa yang mengendalikan merek-merek ternama seperti Louis Vuitton, Christian Dior, Tiffany & Co, dan TAG Heuer.
Kerja sama itu diharapkan dapat mengurangi penjualan produk palsu di TikTok dan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih aman dan tepercaya bagi pengguna.
Baca juga:
Trik Konsisten Bikin Konten TikTok, Biar Merdesa Jadi Kreator

Toto Haba, wakil presiden senior pemasaran omni global untuk Benefit Cosmetics, menyatakan pentingnya menjaga kekayaan intelektual perusahaan dan menilai bahwa TikTok dan ByteDance lebih terbuka untuk berdiskusi tentang hal ini serta menetapkan batasan yang tepat.
Meski belum ada kesepakatan resmi, LVMH telah menjalin kemitraan serupa dengan Alibaba untuk memerangi barang palsu di platform Tmall. Adanya penjualan produk palsu dapat merugikan reputasi merek dan menyebabkan berkurangnya nilai produk asli di pasaran.
TikTok telah meluncurkan fitur belanja di Amerika Serikat pada tahun sebelumnya, memungkinkan pengguna untuk membeli produk langsung dari video atau melalui tab belanja yang dirancang seperti situs e-commerce tradisional.
Beberapa merek, seperti Benefit dan Revolve, telah meramaikan platform ini, tetapi sejumlah besar merek masih merasa ragu untuk menjual produk mereka di TikTok, terutama merek-merek fesyen mewah sekaliber Louis Vuitton.
Baca juga:
NPC Livestream, Cara Baru Kreator TikTok Hasilkan Uang

Dengan berupaya menarik lebih banyak merek untuk berpartisipasi dalam e-commerce, TikTok berharap dapat meningkatkan nilai bisnis e-commerce-nya hingga mencapai USD 17,5 miliar (Rp 271 triliun) tahun ini, meningkat sepuluh kali lipat dari nilai saat ini.
Meski pembelian langsung dari pengecer yang membuat produk dapat dianggap lebih aman, TikTok berusaha menjaga keberagaman penjual dan produk, sehingga muncul kebutuhan untuk melawan penjualan produk palsu.
Walaupun saat ini banyak barang palsu yang ditawarkan di TikTok, kerjasama potensial dengan LVMH diharapkan dapat membersihkan platform itu dari barang palsu dan meningkatkan kepercayaan merek-merek mewah terkemuka di pasar e-commerce.
TikTok berambisi untuk menjadi platform e-commerce yang lebih dapat diandalkan dan berkualitas bagi konsumen dengan memperkuat kerjasama dengan pemain industri terkemuka seperti LVMH. (waf)
Baca juga:
TikTok Akan Bayar Pembuat Efek dan Filter yang Populer
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
