The Panturas x Sundancer Rilis Split Berbahasa Daerah


Split The Panturas x Sundancer akan berbahasa daerah. (Foto: Istimewa)
BAND The Panturas merilis single multi kultural menyambut album kedua berjudul Tafsir Mistik pada Mei 2021. Tak lama berselang, unit garage punk asal Lombok Sundancer merilis debut mini album bertajuk Suvenir.
Pada 7 Mei 2021, di bawah naungan La Munai Records, dua kelompok surf-garage-rock garda terdepan Indonesia tersebut merilis dua single eksklusif (split) berbahasa daerah dalam format piringan hitam 7 inci. Rilisan ini sekaligus menandakan program La Munai – Singel Klub yang akan dirilis secara berkala.
Baca juga:
Teror Kujang Atawa Leak di Video Musik 'Tafsir Mistik' The Panturas

The Panturas berselancar riang menggunakan bahasa dan instrumen daerah, Bahasa Sunda untuk single ini. Lagu berjudul Lasut Nyanggut diproduseri oleh Ricky Virgana dari White Shoes & the Couples Company, ini merupakan hasil hibrida dari musik garage psych-surf-calypso dan oriental pop sunda.
Lagu ini bercerita tentang situasi ketika sedang memancing, yang mana jika liriknya diartikan ke dalam bahasa Indonesia bisa memiliki makna Gagal Bersambut. Istilah tersebut cukup populer dalam kegiatan memancing.
Dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Bassis The Panturas Bagus ‘Gogon’ mengatakan lagu ini pertama kali dikerjakan pada 2019, ketika The Panturas sedang ingin ‘mengejar’ sound dan estetika band garage atau tua di Indonesia.
“Saat itu, kebanyakan referensi yang kita dengerin nyanyi pakai bahasa daerah. Seperti lagu Eka Sapta berjudul Pergi Tanpa Pesan. Tapi rasanya beda saat kita kerjain Lasut Nyanggut. Mungkin karena lagu sendiri dan pastinya bisa merepresentasikan dari mana Panturas berasal,” ujarnya.
Baca juga:
Kemudian dari Sundancer sendiri mengeluarkan lagu Dedare Tanjung atau Gadis Tanjung yang digubah oleh Sundcancer dari dua sumber utama. Sumber pertama adalah Dark Eyes, sebuah lagu folk asal Rusia yang menjadi sumber asli lagu ini.

Sumber kedua ialah Panon Hideung, lagu gubahan Ismail Marzuki yang telah membumi dengan lirik Bahasa Sunda. Tanpa mengurangi rasa hormat, Sundancer menerjemahkan lagu Panon Hideung ke Bahasa Sasak, bahasa ibu warga pulau Lombok, daerah tempat Sundancer berasal.
“Tujuan utama rekaman ini adalah memperkenalkan kembali khasanah musik dan budaya lampau kepada generasi sekarang. Sebuah pembuktian bahwa lagu yang menggunakan bahasa ibu juga bisa dibikin keren.” jelas Decky Jaguar, Vokalis The Sundancer.
Nantinya, split istimewa ini akan dirlis dalam piringan hitam dan distribusikan di beberapa Negara Eropa Barat dan Asia. Dengan sampul layout yang sedikit berbeda. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu 'The 1' dari Taylor Swift, Bawa Kisah Nostalgia yang Menyentuh Hati

Lirik Lagu Ours to Keep dari Kendis, Ajak Pendengar Merasakan Sisi Rapuh Seseorang

Lirik Lengkap Lagu 'Toki Yo Tomare' dari ILLIT, Pertegas Eksistensinya di Kancah Musik Jepang

Luncurkan EP 'Midnight’s Promises', Gabriella Ekaputri Tuangkan Luka dan Kekuatan

The Kid LAROI Rilis “A COLD PLAY” Lagu Patah Hati dengan Refleksi Mendalam, Berikut Lirik Lengkapnya

Ruang Senja Angkat Filosofi Stoicism dalam Single Baru “Tak Semua Dalam Kendalimu”

Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya

Lagu 'sad face :(' dari No Na Bentuk Eksistensi, Bicara Toxic Relationship

Lirik Lagu 'Dreams, Books, Power and Walls' dari JANNABI Bicara Tentang Idealisme

Lirik Lagu “MASAHITAM” Kritik Pedas DRIVEN BY ANIMALS untuk Ketidakadilan dan Kemiskinan
