The Fortnite World Cup Jadi Penanda Era Baru
Ajang kejuaraan dunia untuk game Fortnite (Sumber: Dexerto)
KEJUARAAN terbaru, The Fortnite World Cup, memberi harapan baru bagi para pemain Fortnite untuk bermain secara profesional. Bagaimana tidak? Hadiah yang ditawarkan pada kejuaraan tersebut sebesar total US$30 juta atau setara dengan Rp420 miliar.
Kyle 'Bugha' Giersdorf yang menjuarai pertandingan tersebut berhasil membawa pulang hadiah US$3 juta atau setara Rp42 miliar. Sebelumnya, ia harus menghadapi 99 pemain lain dalam 6 ronde pertandingan. Selain membawa pulang uang jutaan dolar, Bugha juga dikontrak oleh organisasi e-sport asal Amerika, Sentinel.
Goodbye NYC. But on a real note, this has been the best week of my entire life and I can’t be more thankful for everyone supporting me. It has been a pleasure meeting everyone especially the pros. I can’t wait to meet more of you in future events. Also shoutout to @EpicGames. ??
— SEN Bugha (@bugha) July 30, 2019
Kini Bugha telah menjadi selebritis di dunia gamer khususnya setelah diundang di acara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon. Keberhasilan Bugha turut menginspirasi banyak gamer. Apalagi usianya masih terbilang muda.
Fortnite dapat dikatakan sebagai salah satu game terpopuler semenjak rilisnya mode 'battle royale' di tahun 2017. Namun kurangnya kompetisi-kompetisi sempat jadi alasan penurunan kepopuleran game Fortnite. Dengan suksesnya acara The Fortnite World Cup, bisa menjadi era baru bagi game ini.
Tyler 'Ninja' Blevins, 'streamer' yang mempopulerkan game Fortnite, datang ke acara The Fortnite World Cup meski tidak dapat ikut dalam kompetisi ini. Seusai acara tersebut Ninja terlihat memeluk Bugha untuk memberikan selamat. Momen ini dinilai The Verge terasa seperti momen 'penyerahan obor' dari generasi lama ke generasi baru.
Post #FortniteWorldCup, caught this moment between @ninja and the Fortnite champ, @bugha. pic.twitter.com/qSmmLGnBtm
— Nick “Peely Fan Account” Chester (@nickchester) July 28, 2019
Hal yang menarik menurut The Verge ialah Epic Games selau pembuat game Fortnite berusaha menciptakan ekosistem dimana semua dapat bersinar dari game ini. Baik itu generasi lama seperti Ninja, generasi baru seperti Bugha, atau generasi-generasi setelahnya dapat bertemu, bertanding dan bersinar bersama.
Selain itu, kepopuleran game lain biasanya tidak dapat bertahan lama tanpa ada kompetisi-kompetisi. Adanya kompetisi mendorong semangat di antara komunitas, dan komunitas lah yang mendorong perkembangan dari sebuah game. Fortnite selama ini dapat berkembang tanpa faktor tersebut.
Entah karena grafiknya terlihat seperti kartun, selebriti-selebritinya yang menginspirasi dan menghibur, atau karena gamenya dapat dimainkan oleh anak-anak muda, Fortnite mampu menarik banyak perhatian dan terus berkembang.
Bagikan
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya