Terungkap, Penyebab Terjadinya Klaster COVID-19 di Perkantoran

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 30 Juli 2020
Terungkap, Penyebab Terjadinya Klaster COVID-19 di Perkantoran

Ilustrasi pekerja kantoran di Jakarta. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menilai melonjaknya jumlah kasus di perkantoran di Jakarta tak lepas dari banyaknya pegawai orang tak bergejala. Dewi menduga, mereka tertular di luar kantor dan membawanya ke lingkungan kerja.

“Bisa positif karena terpapar saat berada di jalan, di rumahnya, di transportasi umum dan sebagainya," ujar Dewi, Kamis (30/7).

Baca Juga

Penyebab Klaster Baru Corona, 8 Perusahaan di DKI Ditutup Sementara

Penyebab kedua, kata Dewi, para pegawai atau karyawan belum secara disiplin menerapkan protokol kesehatan di kantor. Seharusnya, kata Dewi, protokol kesehatan yang umum, seperti menjaga jarak, memakai masker, kapasitas 50 persen, sistem shift kerja, menghindari kerumunan hingga rajin mencuci tangan, wajib dipatuhi selama di kantor.

"Selain itu sirkulasi udara juga dijaga. Sebaiknya buka jendela kantor supaya aliran udara lancar," tambah dia.

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Penyebab ketiga, lanjut dia, minimnya pengawasaan dan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan sehingga protokol kesehatan hanya menjadi formalitas dan cenderung diabaikan. Padahal, setiap kantor telah memiliki health and safety environment officer yang bisa diefektifkan untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan di kantor.

"Jangan cuma ada protokol tapi tidak ditunjang fasilitas. Fasilitas harus ada, tapi yang kedua ada yang mengawasi dan mengingatkan. Karena ini harus upaya kolektif. Enggak bisa satu orang yang menerapkan protokol kesehatan sedangkan yang lainnya abai," tutur dia.

Ia mengingatkan bahwa perkantoran menjadi salah satu tempat rawan penularan virus corona. Salah satu penyebabnya saat momen makan siang bersama.

Sebab, kata dia, di saat makan siang, masyarakat banyak yang abai untuk menjaga jarak. Tak pakai masker, ngobrol satu sama lain, ini yang menjadi potensi penularan virus corona.

"Bawa bekal sendiri bisa menjadi opsi, tidak harus berkumpul di kantor. Bawa bekal dengan peralatan sendiri," kata wanita berusia 32 tahun ini.

Dewi mengimbau semaksimal mungkin untuk tidak makan bersama di kantin dekat kantor. Atau apabila sulit membawa bekal, pekerja bisa membeli makanan di kantin tetapi makannya tetap masing-masing.

"Makannya bisa di taman. Jangan berkumpul ramai ramai di kantin saat makan siang," jelas dia.

Baca Juga

Rabu (29/7), Kasus Positif Corona di DKI Bertambah 584 Orang

Selain itu, Dewi juga meminta perusahaan disiplin menerapkan jam kerja dua shift. Sebab, pertemuan di transportasi umum saat jam kerja dan pulang juga berpotensi sebagai tempat penularan.

Kapasitas pegawai yang masuk kantor harus 50 persen. Jam kerja harus dibagi misalnya per dua jam," tutur dia. (Knu)

Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan