Ternyata Tampon Bisa Sebabkan Kematian


Tampon. (Pexel/Photo By: Kaboompics.com)
MerahPutih.com - Penggunaan tampon nyatanya bisa menimbulkan risiko kematian. Tampon merupakan pembalut yang kerap digunakan wanita ketika menstruasi.
Tampon dapat memicu terjadi kematian, apabila terjadinya sindrom syok toksik (TSS). Ini merupakan penyakit langka, disebabkan oleh infeksi dengan jenis bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes .
Hubungan tampon dan bakteri ini didasari oleh bakteri yang secara alami ada di vagina dapat tumbuh berlebihan di hadapan tampon yang berlumuran darah.
Namun, sepertiga wanita yang terkena TSS saat mereka sedang menstruasi ditemukan tidak memiliki bakteri penyebab di vagina mereka.
Gejalanya yang muncul akibat infeksi banteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Baca juga:
Tampon meningkatkan risiko TSS, karena dua hal ini. Pertama, tampon (terutama jenis yang sangat menyerap) yang dibiarkan di dalam vagina dalam jangka waktu lama dapat mendorong pertumbuhan bakteri. Padahal baiknya tampon 4 jam sekali diganti.
Kedua, tampon dapat menempel pada dinding vagina, terutama saat aliran darahnya sedikit, dan menyebabkan lecet kecil saat dilepas.
Kondisi luka di bagian tubuh tersebut menjadi pintu masuk bagi infeksi bakteri staphylococcus aureus melepas toksinnya. Ketika toksin masuk ke dalam aliran darah, maka dapat memengaruhi organ seperti jantung, hati, atau ginjal hingga muncullah risiko meninggal dunia.
Dilansir dari Cleveland Clinic, di antaranya demam tinggi tiba-tiba, menggigil, nyeri tubuh, dan gejala mirip flu lainnya.
Penderitanya juga akan merasakan mual atau muntah. Diare berair, ruam yang menyerupai sengatan matahari yang parah atau bintik-bintik merah pada kulit.
Baca juga:
Kepala pusing, sakit kepala, atau pingsan. Lalu adanya tekanan darah rendah (hipotensi), kemerahan di mata (konjungtivitis) dan tenggorokan. Juga mengelupasnya kulit pada telapak kaki atau telapak tangan.
Dilansir dari NHS, ada beberapa hal yang bisa dilakukan menangani TSS:
Pengobatan untuk sindrom syok toksik
Anda akan memerlukan perawatan di rumah sakit yang mendesak untuk sindrom syok toksik (TSS).
Perawatannya bisa meliputi:
1. Antibiotik untuk mengobati infeksi cairan untuk rehidrasi, biasanya melalui infus di lengan kamu
2. Obat untuk membantu mengendalikan tekanan darah
3. Oksigen
4. Operasi untuk menghilangkan infeksi dari luka atau cedera. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Ternyata Tampon Bisa Sebabkan Kematian

Rose All Day Mudahkan Pelanggan Lewat Konsep Gerai 'Easy & On-The-Go'
Peresmian 1.000 Cap Telapak Tangan Kedua Wanita Pejuang 45

UNIQLO Kembali Rilis Koleksi COMPTOIR DES COTONNIERS Spring/Summer

Komnas Perempuan Sebut KDRT Jadi Kasus Kekerasan Terbanyak yang Dilaporkan
