Teriakan 'Dasar Nasi Bungkus' Menggema di Balaikota, Massa Kontra Anies Dilempar Botol
Kapolres Jakarta Pusat saat menenangkan dua massa aksi di Balai Kota (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Kondisi di depan Balai Kota DKI mendadak ricuh lantaran adanya aksi gesekan antara massa pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan dengan massa yang kontra Anies.
Massa yang kontra awalnya berjalan kaki secara beriringan dari arah Stasiun Gambir menuju Patung Kuda melewati Balai Kota DKI. Polisi pun beriringan menjaga mereka agar tak menjadi sasaran amuk pendukung Anies. Namun, massa pendukung Anies yang sudah menunggu di luar langsung menghardik mereka.
"Dasar Nasi Bungkus. Bayaran semua," teriak seluruh massa pendukung Anies.
Baca Juga
Cara Polisi Hindari Gesekan Masa Pro dan Kontra Anies Saat Geruduk Balai Kota
Pantauan Merahputih.com, Teriakan 'Dasar Nasi Bungkus' itu bahkan menggema hingga masuk ke dalam halaman Balaikota.
Tak berhenti disitu, mereka terus meneriaki massa kontra Anies. "Pergi kalian massa bayaran," kata sejumlah pendukung Anies.
Massa kontra Anies tak bergeming. Mereka cuek menyanyikan lagu-lagu yang intinya menghujat dan mengkritik Anies. Tak terima, beberapa pendukung Anies pun langsung mencoba meringsek dan menimpuki massa kontra Anies dengan botol air mineral.
Mengetahui itu, polisi langsung membawa dan menggiring pendukung Anies ke arah Balai Kota agar massa tak semakin memanas. "Sudah bapak ibu. Tenang semuanya. Kita sama-sama bersaudara;" kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro.
Pendukung Anies memang tidak diperkenankan berada di luar lantaran acara yang bakal dilakukan adalah Maulid Nabi, bukan unjuk rasa. Apalagi, ada massa kontra Anies Baswedan yakni dari relawan ' Jakarta Bergerak'.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto, pihaknya mengiimbau antara massa yang berada di luar dengan di dalam tak saling ketemu.
"Supaya antara massa didalam dan di luar tak ketemu. Kami lakukan langkah-langkah agar massa yang kontra tak masuk kedalam dan tak melakukan tindakan anarkis," kata Heru di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).
Baca Juga
Heru melanjutkan, ada 500 personel yanh diterjunkan untuk mengamankan Balai Kota dan Patung Kuda. "Kami minta agar tak keributan. Kami kawal terus massa kontra dan pro agar tak melakukan anarkis," jelas Heru.
Heru mengatakan, aksi yang berlangsung disebut tak akan lama. "Mereka pengakuannya aksi satu jam ya," jelas Heru Novianto. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
ISPA di Jakarta Tembus 1,9 Juta Kasus, Kadinkes Ingatkan Bahaya Polusi Udara dan Perlunya Masker di Masa Pancaroba
Subsidi Pangan Dipangkas Rp 300 Miliar, Lukmanul Hakim Kritik Pemprov DKI
DPRD DKI Temukan Potensi Kebocoran Pendapatan Parkir Capai Rp 1,4 Triliun
DPRD Minta CFD Diperluas, Ingin Ondel-Ondel dan Tanjidor Jadi Bintang Baru Saat HBKB
Nama Kampung Ambon dan Kampung Bahari Mau Diubah, Hapus Stigma Sarang Narkoba di Jakarta
Game Online Dianggap Picu Tragedi di SMA 72, Gubernur DKI Siap 'All Out' Dukung Pembatasan oleh Pemerintah Pusat
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi