Tentara KGB Masukkan Bos Pengembang Gim 'World of Tanks' ke Daftar Teroris
Belarus tak menyukai langkah Wargaming keluar dari negaranya sendiri. (Foto: Wargaming)
NIKOLAI Katselapov, kepala pengembangan bisnis di Studio World of Tanks Wargaming, tampaknya telah ditambahkan ke daftar 'organisasi dan individu yang terlibat dalam kegiatan teroris' oleh Komite Keamanan Negara Belarus (KGB). Demikian diungkapkan laman PCGamer, Senin (30/1).
Dalam sebuah langkah yang mungkin dipicu Wargaming menarik diri dari Belarusia setelah invasi Rusia ke Ukraina, mereka dituduh berdasarkan pasal 290-1 — 'Pendanaan kegiatan teroris' — KUHP Republik Belarus.
Katselapov sebenarnya telah ditambahkan ke dalam daftar sejak 30 Desember 2022, tetapi itu hanya ketika surat kabar Belarusia independen Nasha Niva, seperti diungkapkan Game World Observer, melaporkan kabar demikian ke publik internasional.
Baca juga:
Kapasitas Penyimpanan Game di PS5 Hanya Segini
Nasha Niva percaya bahwa Katselapov masih bebas, yang masuk akal mengingat Wargaming belum hadir di Belarusia selama hampir satu tahun sekarang, tetapi sejauh ini belum dapat memperoleh komentar dari perusahaan studio pengembang game tersebut.
Belarusia telah lama menggunakan daftar terorisnya sebagai gada politik. Di masa lalu, para pembangkang seperti pemimpin oposisi dan mantan calon presiden Sviatlana Tsikhanouskaya ditambahkan sebagai dalih untuk membenarkan represi terhadap kelompok dan individu yang memusuhi presiden Alyaksandr Lukashenka.
Kemungkinan keputusan Wargaming untuk cabut dari negara itu pada bulan April tahun lalu menyinggung eselon tinggi dari pemerintah Belarusia, terutama mengingat bahwa Wargaming adalah studio pengembangan game terbesar di negara itu. Perlu diketahui, perusahaan itu bernilai lebih dari USD 1 miliar (Rp 14,9 triliun) pada 2016.
Tidak jelas mengapa Belarus memilih Katselapov secara khusus. Namun, Nasha Niva berteori atau meyakini bahwa sang eksekutif perusahaan mungkin pada suatu saat telah menyumbangkan uang kepada tokoh politik oposisi sehingga memancing kemarahan KGB.
Baca juga:
Detail Kecil yang Tidak Disadari pada Game Olimpiade Google
Terlepas dari itu, ia telah menjadi entri #993 pada versi terbaru dari daftar teroris Belarusia, dan sepertinya Wargaming tidak akan kembali ke negara asalnya dalam waktu dekat.
Bagaimanapun, ini tentu saja bukan pertama kalinya departemen pemerintah Belarusia menargetkan tokoh-tokoh di industri game. Beberapa streamer pernah ditangkap dan didakwa menghasut kerusuhan massal pada November 2022 karena menyiarkan protes dan demonstrasi pada saat itu.
Pemerintah Belarusia menganggap kegiatan tersebut sebagai ancaman terhadap ketertiban umum. Tindakan keras terhadap komunitas game adalah bagian dari pola represi yang lebih luas di Belarus yang telah membuat para pemimpin oposisi, jurnalis, dan aktivis ditangkap atau menjadi sasaran berbagai bentuk penganiayaan. (waf)
Baca juga:
Film Dokumenter 'The Game Changers' Bantah Mitos soal Plant-Based Diet
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya