Teknologi Digital Bantu Usaha Kecil Meinang di Tengah Pandemi

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 08 Mei 2020
Teknologi Digital Bantu Usaha Kecil Meinang di Tengah Pandemi

Pembayaran nontunai memudahkan dalam transaksi keuangan. (foto: pixabay/mediamodifier)

Ukuran:
14
Audio:

KEBIJAKAN pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berdampak pada perlambatan ekonomi masyarakat. Penurunan kegiatan ekonomi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah itu sangat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, termasuk para pedagang kecil. Banyak warung yang terpaksa tutup karena tidak ada pembeli yang datang.

Namun, tidak semua pedagang kecil merasakan dampak negatif dari pandemi COVID-19. Ada warung dan pedangang kecil yang masih bisa bertahan. Contohnya ialah warung makan Lauk Sambal Bude Ndut yang ada di Jalan Haji Muala, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

BACA JUGA: Shanghai Disneyland Akan Dibuka Kembali dengan Peraturan Ketat


Warung makan milik Suriyah, 54, itu tetap laris di tengah pandemi corona, bahkan omzetnya justru meningkat 30%. Masakan yang ada di warung Lauk Sambel Bude Ndut sebenarnya tidak jauh beda dengan warung makan lainnya, meski ada menu andalan seperti sambal udang dan sambal cumi.

sambal bude ndut
Suriyah manfaatkan teknologi untuk bertahan di tegah pandemi. (foto: istimewa)

Keberhasilan Suriyah mempertahankan usahanya disebabkan pemanfaatan perkembangan teknologi. Meski hanya kelas warteg, warung Lauk Sambal Bude Ndut sudah melakukan penjualan secara daring serta rajin mempromosikan diri melalui media sosial. Jadi, meski para pelanggannya tidak bisa ke luar rumah, Suriyah tetap bisa memenuhi kebutuhan mereka melalui pemesanan daring.


Penjualan secara daring tersebut, dilakukan Suriyah dengan memanfaatkan aplikasi dompet digital sebagai metode pembayaran. Ia mengakui kehadiran dompet digital semakin memudahkan dalam melakukan transaksi nontunai.
“Saya merasa lebih mudah dan aman bertransaksi nontunai, apalagi saat pandemi seperti sekarang. Pelanggan tidak perlu kasih uang tunai. Saya juga tidak perlu cari uang kembalian,” ujar ibu tiga anak itu dalam rilis yang diterima Merahputih.com.

BACA JUGA: Bisnis Tetap Berkembang di Tengah Wabah COVID-19, Begini Kiatnya


Suriyah, yang mulai membuka warung makan Lauk Sambel Bude Ndut lima tahun lalu, merasa bersyukur karena mengenal teknologi lebih dulu sebelum ada pandemi. Ia juga merasa senang bergabung dengan komunitas yang diinisiasi YCAB dan DANA yang aktif mendorong pemanfaatan teknologi untuk perbaikan ekonomi.


Sebelum membuka warung makan Lauk Sambel Bude Ndut, sejak 1991, Suriyah sudah beberapa kali mencoba usaha makanan, mulai dari memenuhi pesanan untuk gereja, berjualan di depan sekolah, kemudian catering, dan pernah juga membuka warteg di kantin rumah sakit. Namun, karena kurang modal, Suriyah melanjutkan usahanya dengan berjualan di rumah.

sambal bude ndut
Layanan keuangan digital permudah transaksi. (foto: istimewa)


Warung makan Lauk Sambel Bude Ndut saat ini merupakan sumber pemasukan bagi keluarga Suriyah. Suaminya tidak lagi berjualan keliling karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan. Suriyah senang karena kini warung makannya sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari, serta membantu orang-orang di sekitarnya.


Suriyah ialah salah satu dari banyaknya pemilik warung yang mampu bertahan dengan kehadiran teknologi di masa pandemi COVID-19. Pengalaman Suriyah itu sejalan dengan kontribusi DANA untuk memperjuangkan seluruh elemen bangsa dalam memerangi pandemi global COVID-19. Layanan keuangan digital itu menghadirkan fitur pendataan warung yang menjadi gerakan sosial #BelanjadiWarungTetangga dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) untuk mendorong terus bergulirnya perekonomian rakyat di tengah penyebaran COVID-19.

Gerakan #BelanjaDiWarungTetangga menjadi bentuk solidaritas masyarakat yang dapat dilakukan melalui aplikasi dompet digital DANA. Pengguna DANA dapat berpartisipasi dengan mengakses miniprogram Siap Siaga COVID-19, memilih opsi ‘Daftarkan Warung Sekitar Kamu’, lalu mendaftarkan nama dan nomor telepon pemilik warung, jenis usaha, serta alamat tempat usaha mereka. Dengan melakukan pendataan itu, pengguna DANA telah ikut serta dalam aksi nyata menyelamatkan warung-warung di sekitar mereka dan turut menggerakkan perekonomian nasional.(*)

BACA JUGA: Keuntungan Disney Menurun 91% Karena Pandemi COVID-19, CEO Tetap Percaya diri

#MEInang
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Bagikan