TB Hasanudin Tuding BIN Tidak Becus Bekerja

Fredy WansyahFredy Wansyah - Selasa, 17 Maret 2015
TB Hasanudin Tuding BIN Tidak Becus Bekerja

Kesatuan Islam Indonesia Anti Sara (KIIAS) melakukan aksi unjuk rasa di depan patung kuda, Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/3). (Foto: Antara/David Muhamarsya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tubagus Hasanudin menuding kinerja Lembaga Badan Intelijen Negara (BIN) tidak berjalan maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan hilangnya belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga kuat bergabung dengan gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

"Aparat intelijen ini enggak bekerja," kata TB Hasanudin di kantor PDIP Jawa Barat, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/3). (Baca Juga: PBNU: Doktrin ISIS Tak Sesuai Akidah Islam)

Lebih lanjut purnawiranan TNI jenderal bintang dua itu menambahkan, sebagai lembaga negara yang membawahi bidang intelijen dan deteksi dini terhadap ancaman, seharusnya BIN bisa bekerja maksimal da mengantisipasi segala kemungkinan dan ancaman yang dihadapi Indonesia, salah satunya adalah gerakan ISIS.

Namun demikian, Hasanudin menuding lembaga pimpinan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman tidak becus dalam bekerja.  "Padahal gonjang-ganjing ISIS ini kan sudah satu tahun lebih dan harus bisa diantisipasi dong," tandas Hasanudin.

Seperti diberitakan Merahputih.com sebelumnya, sebanyak 16 WNI hilang di Istanbul, Turki. Mereka diduga kuat bergabung gerakan kelomppok radikal ISIS. Sementara itu otoritas keamanan Turki beberapa waktu silam juga menahan 16 WNI. (Baca Juga: ISIS Culik 20 Tenaga Medis)

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengatakan bahwa 16 WNI yang ditahan otoritas keamanan Turki bukanlah rombongan 16 WNI yang hilang dan pergi dengan rombongan Smailing Tour beberapa waktu silam.

Sementara itu Polda Jawa Barat merilis sebanyak enam warga diduga bergabung dengan ISIS. Keenam warga tersebut lima di antaranya warga Kabupaten Ciamis, dan satu warga Kabupaten Bandung. (bhd)

 

#Keamanan Dalam Negeri
Bagikan
Ditulis Oleh

Fredy Wansyah

Berita Terkait

Indonesia
Bakamla Perkuat Pertukaran Data Informasi Intelijen dan Deteksi Anomali
Badan Keamanan Laut (Bakamla) memperkuat pertukaran data informasi dan intelijen dalam 100 hari kerja di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Senin, 11 November 2024
Bakamla Perkuat Pertukaran Data Informasi Intelijen dan Deteksi Anomali
Indonesia
Indonesia Butuh Kerja Sama Regional Jaga Keamanan Laut
Menjaga stabilitas kawasan menjadi salah satu fokus yang penting.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 25 September 2024
Indonesia Butuh Kerja Sama Regional Jaga Keamanan Laut
Bagikan