Tangani Hipotermia saat Hujan dan Banjir


Suhu udara yang rendah saat hujan dan baniir membuat tubuh rentan terkena hipotermia. (foto: pixabay/stocksnap)
BANJIR yang menyerbu Jabodetabek di awal 2020 menelan belasan korban jiwa. Terbawa arus air, tersengat listrik, dan hipotermia ialah penyebab munculnya korban saat banjir. Suhu yang cenderung dingin di kala musim hujan dan banjir membuat tubuh kamu rentan mengalami hipotermia.
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis di bawah 35 derajat celsius. Padahal normalnya, suhu tubuh berkisar di angka 37 derajat celsius. Penurunan suhu itu bisa berbahaya bagi sistem saraf dan organ-organ tubuh karena tidak dapat berfungsi secara optimal.
BACA JUGA: Bahaya Infeksi Amoeba Pemakan Otak di Balik Air Banjir
Oleh karena itu, memahami gejala hipotermia setidaknya bisa membantu kamu untuk tanggap dan melakukan pertolongan sedini mungkin sebelum berakibat fatal.
Ciri-ciri hipotermia dapat dikelompokkan tergantung keparahan gejala hipotermia yang dialami, seperti:
Gejala hipotermia ringan

Tanda utama yang bisa diukur dari hipotermia ringan ialah suhu tubuh menurun berkisar 32-35 derajat celsius. Pada tahap awal ini, aliran darah menuju ke kulit mulai menurun sehingga mengakibatkan kulit tampak pucat disertai dengan tubuh yang sulit bergerak.
Karena suhu yang dialami tubuh tidak normal, tubuh akan merespons dengan gerakan menggigil yang tidak terkontrol sebagai upaya untuk mengatasi paparan dingin sekaligus menciptakan panas.
Selain itu, gejala hipotermia ringan meliputi mual, kelelahan, kesulitan bicara dan melakukan gerakan, kesulitan berkonsentrasi, dan rasa tidak nyaman.
Seseorang yang mengalami hipotermia ringan harus segera diberi kehangatan, misalnya dengan menggunakan selimut atau pakaian tebal. Jika tidak diberikan pertolongan secepat mungkin, suhu tubuhnya akan terus menurun sehingga kedinginan yang dialami bertambah parah.
Gejala hipotermia sedang hingga berat

Kondisi hipotermia ringan yang tidak segera ditangani bisa semakin memburuk hingga masuk ke golongan gejala hipotermia sedang hingga berat. Orang dengan hipotermia golongan ini umumnya memiliki suhu tubuh sangat dingin, hingga di bawah 28 derajat celsius.
Uniknya, tubuh seseorang yang mengalami hipotermia sedang hingga berat ini tidak lagi menggigil. Alasannya, tubuh sedang menghemat energi sebagai cara untuk menghadapi rasa dingin. Kamu harus mulai memperhatikan tanda-tanda seperti kebingungan ekstrem, hilang kesadaran (pingsan), kelelahan, dan pernapasan melambat.
Jika kondisi terus memburuk, orang dengan hipotermia sedang mungkin saja beralih ke hipotermia berat. Memasuki fase tersebut, penderita hipotermia mungkin akan tidak sadar dan tidak responsif terhadap rangsangan di sekitar.
Nah, kalau sudah memahami gejalanya, kamu perlu segera bertindak jika gejala-gejala hipotermia mulai nampak. Hal itu tentunya untuk mencegah hipotermia membawa dampak fatal pada tubuhmu.(*)