Tamsil Linrung: Semoga Ekspor Halal Indonesia-Arab Saudi Melesat
Presiden Jokowi dan Raja Salman di Istana Negara (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Anggota Komisi VII DPR yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kerjasama Parlemen Indonesia dan Arab Saudi, Tamsil Linrung mengutarakan harapannya agar nilai perdagangan RI-Saudi dapat terus melesat ke depannya.
"Meskipun nilai perdagangan kedua negara mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini, namun tentu kita berharap nilai perdagangan kedua negara dapat ditingkatkan," kata Tamsil Limrung dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengingatkan total volume perdagangan kedua negara pada 2015 sebesar 5,48 miliar dolar Amerika. Pada tahun 2016, terhitung dari bulan Januari sampai Oktober, tercatat sebesar 3,39 miliar dolar.
Selain itu, ujar dia Arab Saudi juga dinilai sebagai pasar yang besar untuk ekspor berbagai produk halal Indonesia. Oleh karena itu, Tamsil berharap pasar ekspor halal Indonesia ke Arab Saudi semakin meningkat ke depan.
"Saya menyambut baik rencana investasi Arab Saudi di Indonesia sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama Jeddah September 2015," katanya.
Ia menambahkan perlu kiranya agar pengusaha Arab Saudi melakukan diversifikasi investasi di Indonesia, seperti di bidang energi, pertanian dan infrastruktur maritim.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani empat kesepakatan kerja sama atau nota kesepahaman dengan perusahaan Arab Saudi dengan total nilai investasi 2,4 miliar dolar AS.
"MoU pada hari ini totalnya kurang lebih hampir 2,4 miliar dolar AS terdiri atas empat kerja sama, salah satunya dengan BUMN kita, Wijaya Karya," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani pada pada acara "Indonesia-Saudi Arabia Business Forum" di Jakarta, Kamis (2/3).
Melalui forum bisnis yang mempertemukan pengusaha Indonesia dan Arab Saudi tersebut, nilai investasi yang dijalin antara Indonesia dan negara yang memiliki perekonomian terbesar di Timur Tengah tersebut diharapkan bisa meningkat.
Rosan menjelaskan empat kerja sama yang disepakati meliputi sektor konstruksi perumahan, pembangkit listrik tenaga biomassa, kesehatan dan pariwisata.
Untuk sektor konstruksi perumahan, perusahaan konstruksi milik negara PT Wijaya Karya (Wika) dilibatkan dalam proyek pembangunan 8.000 perumahan di Arab Saudi dengan nilai investasi mencapai dua miliar dolar.
Sementara itu pada sektor energi, pengusaha Saudi akan berinvestasi pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM) "biomass powerplant" dengan nilai sekitar 100 juta dolar.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Klub Arab Saudi Masih Mau Datangkan Mohamed Salah, Liverpool Sudah Siap Kehilangan?
Raphinha Tepis Rumor Pindah ke Arab Saudi, Fans Barcelona Langsung Lega
Arab Saudi Masih Kejar Tanda Tangan Raphinha, Barcelona Mulai Waspada
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal