Menghidupkan kembali Bisnis Taksi Udara


AutoFlight siap mengoperasikan taksi udara di 2025 (Foto: dok.autoflight)
BEBERAPA dekade lalu, banyak taksi udara yang diperasikan di kota besar seluruh dunia. Namun sayang, teknologi itu gagal menghasilkan keuntungan. Saat ini, bisnis tersebut akan kembali dihidupkan.
Salah satu pemain dalam bisnis ini ialah eVTOL, yang merupakan salah satu bagian dari Auto Flight Tiongkok. Belum lama ini, Auto Flight menunjuk managing director baru untuk menetapkan tujuan baru dalam memulai layanan produksi pertama mereka, yaitu Prosperity I pada 2025.
Baca Juga:
NASA Garap Taksi Terbang Berbasis Tenaga Listrik

Seperti dilansir Kabaroto.com, pendiri serta CEO Perusahaan tersebut awalnya memulai karier di industri sebagai pengusaha pesawat R/C dan memiliki lisensi helikopter yang bertujuan membuat taksi terbang empat penumpang ukuran penuh.
Pada satu tahun lalu, Auto Flight menambah investasi baru senilai USD 100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk jenama tersebut. Saat ini, pihak Auto Flight akan memulai bisnis mereka.
Managing Director Auto Flight Tiongkok Mark Henning menjelaskan pihaknya membawa konstruksi pesawat kembali ke Augsburg. Selain itu, Auto Flight juga menciptakan lokasi serta pekerjaan berteknologi tinggi ketika membangun pesawat nirawak dan menciptakan segmen pasar untuk taksi udara.
"Apa yang sangat saya sukai dari Auto Flight dan Prosperity I ialah konsep sederhana yang mendasarinya. Kesederhanaan diterjemahkan menjadi keamanan dan efisiensi," ujar Mark.
Pihak Auto Flight mengatakan mereka sudah menyelesaikan lebih dari 10.000 kali lepas landas dan pendaratan dalam kondisi cuaca buruk.
Baca Juga:

Auto Flight berharap bisa segera memiliki pesawat penumpang pertama mereka yang direncanakan beroperasi di 2025. Kabarnya, kendaraan tersebut bisa mengangkut hingga tiga penumpang ditambah seorang pilot, serta memiliki jangkauan maksium 250 kilometer.
Selain Auto Flight, NASA dan Joby Aviation juga dikabarkan tengah mengembangkan taksi udara. Mereka akan mulai menguji taksi udara tersebut sebagai bagian dari program Advanced Air Mobility (AAM) National Campaign. Pada 2017, Joby Aviation telah menguji prototipe mereka dengan melakukan 1.000 kali uji coba penerbangan.
Mereka berharap taksi terbang tersebut mendapat sertifikasi di 2023 oleh otoritas Amerika Serikat, serta mulai bisa mengantar penumpang di 2024. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
