Tahok Makanan Khas Tionghoa yang Populer di Kota Solo

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 16 Februari 2017
Tahok Makanan Khas Tionghoa yang Populer di Kota Solo

Tahok, makanan khas Tionghoa yang populer di Kota Solo.(MP/Win)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Bagi masyarakat luas nama Tahok mungkin masih asing di telinga. Namun, bagi masyarakat Kota Solo, Jawa Tegah, nama Tahok bukan nama yang baru lagi. Ya, tahok merupakan makanan khas Tionghoa. Makanan yang berasal dari bahan kedelai ini, konon pertama kali masuk ke Indonesia adalah di Kota Solo.

Uniknya, makanan ini dikenal bukan baru satu atau dua tahun saja, melainkan sejak tahun 1950-an makanan ini sudah ada. Hanya saja, di tahun 1950-an belum banyak masyarakat Jawa yang mengenalnya. Karena dahulu Tahok hanya diperuntukan oleh masyarakat Tionghoa atau makanan warga Tionghoa yang tinggal di Jawa.

Tahok Pak Citro, yang mangkal di sekitar Pasar Gede Solo.(MP/Win)

Salah seorang pedagang Tahok, Pak Citro, mengatakan, dirinya berjualan sejak tahun 1960-an. Ia menceritakan, pada tahun tersebut, orang Jawa belum doyan dengan Tahok. Namun seiring berjalannya waktu, orang Jawa juga mulai menggemari.

“Dahulu belum ada yang doyan tahok, apalagi orang jawa. Namun, setelah Tahok mulai masuk televisi dan koran, orang Jawa mulai penasaran dan gemar makan tahok,” cerita Pak Citro saat berbincang dengan merahputih.com, Kamis (16/2).

Bagaimana, Sahabat Merahputih ingin mencicipi makanan yang satu ini? Kalau penasaran dengan cita rasa makanan khas Tionghoa yang saat ini populer di Kota Solo ini, Sahabat Merahputih bisa mencoba Tahok bikinan Pak Citro. Setiap harinya, Pak Citro menjajakan Tahoknya di Kawasan Pasar Gede Solo. Harga Tahok Pak Citro dibandrol dengan harga Rp 6ribu perporsi.

Artikel ini adalah hasil liputan Win, kontributor atau reporter merahputih.com yang bertugas di wilayah Solo dan sekitarnya.

#Kuliner Solo #Pasar Gede Solo #Wisata Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Pendapatan Asli Daerah Wisata Solo Safari Turun Drastis di 2024
Sampai semester pertama tahun 2024, PAD Solo Safari baru mencapai Rp 2,6 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 September 2024
Pendapatan Asli Daerah Wisata Solo Safari Turun Drastis di 2024
Travel
4 Agenda Budaya Solo Masuk Karisma Event Nusantara Kemenparekraf
Keempat ajang tersebut, yakni Grebeg Sudiro 2024, Solo Menari, Solo Keroncong Festival, dan International Mask Festival
Dwi Astarini - Senin, 05 Februari 2024
4 Agenda Budaya Solo Masuk Karisma Event Nusantara Kemenparekraf
Indonesia
Diresmikan Gibran, Tirtamas Water Park Tambah Destinasi Wisata di Kota Solo
Pemkot Solo memiliki wahana wisata baru berupa wisata air Tirtamas Water Park di Kecamatan Jebres.
Zulfikar Sy - Sabtu, 18 November 2023
Diresmikan Gibran, Tirtamas Water Park Tambah Destinasi Wisata di Kota Solo
Indonesia
Langkah Pemkot Solo Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Museum Keris
Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Bonita Rintyowati tidak menampik hal tersebut.
Andika Pratama - Senin, 28 Agustus 2023
Langkah Pemkot Solo Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Museum Keris
Indonesia
Kura-Kura Sulcata Hibah dari Jan Ethes Jadi Daya Tarik Pengunjung Solo Safari
Hewan tersebut merupakan hibah dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan cucu Presiden Jokowi, Jan Ethes.
Andika Pratama - Sabtu, 01 Juli 2023
Kura-Kura Sulcata Hibah dari Jan Ethes Jadi Daya Tarik Pengunjung Solo Safari
Indonesia
Dongkrak Kunjungan Wisata Solo, PT KAI Launching KA Banyubiru dan Manahan
PT KAI telah meresmikan dua kereta baru pada awal Juni 2023. Kedua kereta tersebut adalah KA Banyubiru relasi Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Tawang Semarang dan KA Manahan relasi Solo Balapan-Gambir (PP).
Mula Akmal - Jumat, 02 Juni 2023
Dongkrak Kunjungan Wisata Solo, PT KAI Launching KA Banyubiru dan Manahan
Bagikan