Tagar #KaburAjaDulu Viral di Media Sosial, Bagaimana Awalnya?
Banyak netizen yang menyeruhkan hastag #KaburAjaDulu. (Foto: unsplash/Tom Barret)
MerahPutih.com - Media sosial diramaikan oleh hastag #KaburAjaDulu dalam beberapa waktu belakangan. Tagar ini menjadi sebuah ungkapan yang merepresentasikan keinginan untuk meninggalkan berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia.
Dikutip dari berbagai sumber, hal ini lahir keresahan netizen atas berbagai isu nasional, mulai dari sulitnya lapangan pekerjaan, ketidakpastian ekonomi, hingga kebijakan pemerintah yang beberapa kali dirasa blunder.
Ungkapan "kabur aja dulu" awalnya hadir sebagai candaan di kalangan netizen di media sosial. Namun, seiring waktu, frasa ini berubah menjadi kritik tajam terhadap situasi sosial-politik yang terjadi saat ini.
Istilah ini akhirnya menjadi simbol perlawanan terhadap sistem birokrasi yang dinilai lamban, tidak transparan, dan sering gagal dalam memenuhi ekspektasi masyarakat.
Baca juga:
Patrick Kluivert Belum Injakkan Kaki di Indonesia, Tagar #Kluivertout Sudah 'Mengudara'
Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan antara janji-janji politik dan realitas yang dihadapi oleh rakyat.
Di satu sisi, pejabat pemerintah kerap menyampaikan retorika yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, hasilnya jauh dari harapan. Masyarakat pun merasa kecewa dan tertipu.
Media sosial kemudian menjadi tempat pelampiasan di mana netizen dengan lantang mengkritik sistem yang dianggap usang dan perlu diperbaiki. Berbagai meme, hashtag, dan komentar pedas yang tersebar semakin memperkuat pesan bahwa perubahan mendasar dalam pola pikir dan sikap para pejabat sangat diperlukan.
Tak heran, "kabur aja dulu" kini telah menjadi slogan populer yang melampaui sekadar candaan, mencerminkan krisis kepercayaan yang mendalam terhadap para pejabat negara.
Dalam konteks ini, “kabur aja dulu” bukanlah sekadar ungkapan keputusasaan, tetapi juga seruan untuk perubahan mendasar yang harus segera diwujudkan melalui mekanisme demokrasi yang lebih inklusif dan responsif. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Awas Baper Maksimal! Henry Moodie Bongkar Habis 'Kekacauan Batin' dan Kisah Patah Hati Terbaik Dalam Album Debut 'Mood Swings'