Synchronize Fest 2019 Mengangkat Tema Lingkungan dan Kehidupan

Rhoma Irama dan Soneta di Synchronize Fest 2018 (Foto: MP/Raden Yusuf Nayamenggala)
PADA gelaran Synchronize Fest 2019 ini mengetengahkan tema khusus yang bertajuk Memanusiakan Alam, Mengalamikan Manusia. Tema tersebut berkaitan dengan harmonisasi antara manusia dan lingkungan, serta peran pergerakan massa terhadap perubahan lingkungan.
Berangkat dari hal itu Synchronize Fest Berinisiatif melakukan gerakan peduli sosial dan lingkungannya atas dampak pelaksanaan festival. Ide awal tersebut digagas melalui diskusi dan kuratorial artistik bekerjasama dengan Ruang Udaha Kreatif (RUX) yang diwakili oleh Ade Darmawan dan Saleh Husein, sebagai Art Director. Selain itu ada pula Seniman, Ilustrator dan designer asal semarang, Fachturofi.

Terkait tema tersebut, menjelaskan. Jika ada alasan tersendiri dibalik tema besar dari Synchronize Fest 2019.
“Tema Memanusiakan alam dan mengalamikan manusia, menjadi ajakan bersama dalam menjaga keseimbangan sebagai bentuk respon dari It’s Not Just A Festival It’s A Movement,” jelas David Karto selaku Festival Director, saat ditemui merahputih.com di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (24/4).
Tema itu bukan hanya sekedar tema tapi juga diaplikasikan dalam aksi nyata pergerakan Synchronize Festival yang bernama Green Movement. Program tersebut merupakan buah kerjasama Synchronize Festival dengan Greeners.co.

Program pertama ialah Internal Change Behavior, yaitu mengurangi signifikan penggunaan kemasan sekali pakai makanan dan minuman. Sebagai gantinya membawa tumbler yang dapat diisi ulang, agar seluruh tim panitia bisa menggunakan tumbler yang diisi ulang selama bekerja.
Selain itu adapula Waste Management atau mengurangi timbunan sampah. Dengan menyediakan wadah sampah terpilah pada area festival. Adapun aksi nyata waste management lainnya, yaitu dengan membuka ruang kerjasama komunitas yang dapat memanfaatkan barang bekas pakai dari seluruh lini promosi festival. Seperti baliho ataupun umbul-umbul dengan menjadikannya produk bernilai tambah atau upcycling project.
Lalu ada juga mengolah sampah organik yang dihasilkan dari festival menjadi kompos. Serta membuka Synchronize Recycle station, agar pengunjun bisa terlibat aktif dalam mengelola sampah ketika festival berlangsung.

Untuk green movement pertama, para pengunjung membawa tumbler sendiri. Synchronize Festival mengajak seluruh pihak baik internal maupun eksternal untuk mengurangi kemasan plastik sekali pakai, salah satunya dengan membawa botol minum atau tumbler.
Green movement kedua untuk pengunjung ialah Bike To Synchronize & Public Transportation. Di mana Synchronize Fest mengajak pengunjung festival untuk menggunakan sepeda atau naik transportasi publik saat menuju lokasi festival. Pihak penyelenggara pun akan memfasilitasi lokasi parkir sepeda yang layak dan aman bagi para pesepeda yang hadir di Synchronize Festival 2019.
Synchronize Fest 2019 sendiri akan digelar selama tiga hari, yaitu tanggal 4,5,6 Oktober 2019. Nantinya akan ada ratusan penampil luar biasa yang siap menghibur para festival goers yang hadir disana. Kamu bisa mendapatkan tiketnya di www.synchronizefestival.com. (ryn)
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Bokong Semok' dari Catur Arum, Sukses Gaet Pendengar dengan Irama Koplo Klasik

Lirik 'Takkan Pisah' dari Yeni Inka, Lagu Cinta Bernuansa Khas Musik Ojing

Lirik Lagu 'Takkan Pisah' dari Yeni Inka Ceritakan Cinta Sejati

Lirik Lagu 'Terima Kasihku' dari Evi Masamba, Single Spesial untuk Para Penggemar

Synchronize Fest 2025 Usung Tema #SalingSilang, Hadirkan Ratusan Musisi Lintas Generasi

Lirik 'Lagi-Lagi Cinta' dari Rhoma Irama yang Cukup Istimewa

Lirik Lagu 'Berlayar Tak Bertepian' dari Ayunda dengan Aransemen Terbaru

Lirik Lagu Tajamnya Karang Dari Penyanyi Dangdut Legendaris Mansyur S

Synchronize Fest 2025 Umumkan Line-Up Pertama, Ada Kunto Aji hingga Asep Balon

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye
