Sutra Laba-laba Vegan, Bahan Baru Pengganti Plastik

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 30 Agustus 2021
Sutra Laba-laba Vegan, Bahan Baru Pengganti Plastik

Sutra laba-laba bahan pengganti plastik (Foto: Unplash/Gareth Hubbard)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PLASTIK adalah bahan yang sangat berguna. Mereka telah memberikan kontribusi manfaat yang signifikan bagi masyarakat modern. Namun, jumlah plastik yang diproduksi selama beberapa dekade terakhir telah menyebabkan pencemaran lingkungan serius. Para peneliti dan aktivis lingkungan terus mencari cara untuk mengatasi masalah plastik kita saat ini.

Kemasan plastik bertanggung jawab atas 46 persen dari 340 juta ton sampah plastik yang dihasilkan secara global pada tahun 2018. Meskipun daur ulang plastik telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar plastik yang digunakan saat ini adalah plastik sekali pakai, tidak dapat didaur ulang, dan tidak dapat terurai secara hayati.

Baca juga:

Cari Warna Pakaian Terbaik Sesuai Warna Kulit

Permintaan makanan akan berlipat ganda pada tahun 2050. Ini mungkin akan meningkatkan jumlah sampah dari makanan dan kemasan plastiknya, menempatkan negara-negara miskin di bawah tekanan besar untuk mengelola pembuangan sampah. Untuk mengatasi masalah kerusakan lingkungan, kita membutuhkan bahan yang lebih berkelanjutan yang dapat didaur ulang atau terurai. Ada lonjakan plastik nabati, tetapi banyak di antaranya hanya dapat dikomposkan menggunakan proses industri, bukan oleh orang-orang di rumah.

Sekarang para peneliti di University of Cambridge telah menemukan cara untuk membuat plastik dari protein nabati yang melimpah dan berkelanjutan. Terinspirasi oleh sutra laba-laba, sutra ini bekerja dengan cara yang mirip dengan plastik lainnya, tetapi dapat dibuat kompos di rumah.

Plastik ini dapat di jadikan kompos di rumah (Foto: Unplash/John Cameron)
Plastik ini dapat di jadikan kompos di rumah (Foto: Unplash/John Cameron)

Plastik sintetis dan non-biodegradable yang biasa digunakan untuk kemasan makanan adalah polythene terephthalate (PET), polystyrene (PS) dan crystalline polythene terephthalate (CPET). Ada beberapa proses untuk membuang PET, yaitu teknik daur ulang mekanis dan kimia, tetapi sebagian besar plastik di seluruh dunia masih dikirim ke tempat pembuangan sampah. PET membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan tidak dapat terurai secara hayati. Ini berarti dapat terus mencemari ekosistem selama bertahun-tahun.

Membuat plastik membutuhkan banyak energi. Kemudian, ketika plastik dibuang, mereka menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk pemanasan global, emisi gas rumah kaca dan kerusakan biota laut. Di sisi lain, ada beberapa plastik nabati yang dapat terurai secara hayati, seperti asam polilaktat (PLA), polibutilen suksinat (PBS), polikaprolakton) (PCL) dan polihidroksialkanota (PHA), yang lebih ramah lingkungan dibandingkan polimer tak terbarukan.

Baca juga:

Nuro Siapkan Jalur Uji Coba Kendaraan Pengantar Barang Tanpa Pengemudi

Polimer PLA diproduksi dari sumber daya terbarukan dan memiliki keunggulan dapat didaur ulang dan dibuat kompos. Ini membuat PLA menjadi bahan yang jauh lebih ramah lingkungan daripada PET, PS dan CPET. Namun, daya tahan dan stabilitas jangka panjangnya lebih rendah daripada rekan sintetisnya.

Penelitian baru telah menyelidiki potensi penggunaan polimer biodegradable dan terbarukan, seperti protein kedelai, untuk membuat bahan baru yang bisa menjadi alternatif plastik nabati lainnya. Para peneliti menciptakan plastik nabati dan menambahkan nanopartikel, yaitu partikel yang lebih kecil dari sepersejuta meter. Ini berarti mereka dapat mengontrol struktur bahan untuk membuat bahan ini menjadi fleksibel, dengan bahan yang terlihat seperti sutra laba-laba pada tingkat molekuler. Mereka menyebutnya "sutra laba-laba vegan".

Tim menggunakan berbagai teknik, termasuk pemindaian mikroskop elektron dan mikroskop elektron transmisi untuk mempelajari struktur sutra ini. Mereka menganalisis sifat-sifat penting, seperti sifat penghalang dan penyerapan air. Mereka menemukan nanopartikel yang membantu meningkatkan berbagai sifat kekuatan dan daya tahan serta stabilitas jangka panjang secara signifikan.

Dengan membuat plastik menggunakan proses manufaktur yang lebih ramah lingkungan, terbuat dari bahan yang berkelanjutan itu sendiri dan sejumlah besar energi dapat dihemat,diharapkan bisa mengatasi masalah yang selama ini terjadi. Bahan baru ini dapat membantu memecahkan beberapa masalah yang disebabkan oleh polusi plastik terhadap lingkungan dengan memperkenalkan bahan dari sumber terbarukan dengan sifat yang ditingkatkan yang cocok untuk banyak aplikasi teknik, termasuk pengemasan.

Studi ini dapat membantu meningkatkan produksi bahan kemasan yang berkelanjutan, menggunakan sumber daya alam dan mengurangi konsumsi energi, sekaligus mengurangi jumlah plastik yang dibuang ke TPA. (Tel)

Baca juga:

TikTok dan Facebook Kewalahan Tangani Info Ivermectin

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Fun
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa
Hasil uji ketahanan Xiaomi 17 Pro cukup menarik. Layar Dragon Glass 3.0 hampir mendekati iPhone 17 Pro, yang tahan goresan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa
Fun
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
iPhone Air ternyata kurang laku di pasaran. Apple pun menyiapkan model Flip tahun depan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
Fun
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir
Varian warna OPPO Find X9 dan Find X9 Pro terungkap menjelang debut globalnya. Kedua HP ini tidak membawa warna rilisan Tiongkok.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir
Lifestyle
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Edit video 360 kini tak perlu ribet lagi. Sebab, kamu bisa menggunakan AI gratis seperti Pippit. Jadi, editing video lebih mudah dilakukan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Fun
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
POCO F8 Ultra kini sudah meraih sertifikasi NBTC Thailand. Kabarnya, HP itu siap meluncur akhir 2025 atau awal 2026.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
Fun
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
OPPO Reno 15 Pro Max akan segera meluncur di Tiongkok. Spesifikasi HP tersebut telah diungkapkan Digital Chat Station.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
Fun
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
iPhone 17 Pro disebut punya kamera selfie terbaik. Hal itu terungkap berdasarkan laporan DxOMark. HP Apple itu mengalahkan Google dan Honor.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
Lifestyle
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis
Performa iPhone Air yang kurang memuaskan ini mencerminkan tren yang terlihat di seluruh pasar smartphone
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis
Indonesia
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan
Mensesneg hingga Mendkiti Saintek turuh hadir dalam rapat terbatas di Kertanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan
Fun
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok
iPhone 18 Pro akan dilengkapi kamera aperture variabel. Apple bekerja sama dengan dua perusahaan Tiongkok untuk mengembangkan fitur ini.
Soffi Amira - Sabtu, 18 Oktober 2025
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok
Bagikan