Konsumen Asia Pasifik Lebih Pilih Mobil Hybrid
Mobil listrik banyak digemari konsumen. (Foto: Unsplash/Marc Heckner)
SURVEI dari Zebra Technologies Corporation bertajuk Automotive Ecosystem Vision Study mengungkap 60 persen konsumen di Asia Pasifik mengindikasikan lebih memilih kendaraan listrik hybrid di masa depan.
Survei ini dilakukan dari Agustus hingga September 2022, diikuti oleh 1.336 responden di dunia, yang meliputi para pengambil keputusan, manajer armada dan konsumen. Di Asia Pasifik, 350 responden yang disurvei berasal dari India, Greater China, Jepang, dan Korea Selatan.
Dalam survei tersebut diungkapkan bahwa dalam waktu dekt, akan terjadi pergeseran dalam preferesi, dengan lebih banyak dari setengah konsumen (53 persen di dunia, 60 persen di Asia Pasifik) mengindikasikan untuk memilih kendaraan listrik hybrid.
Baca juga:
Mobil Listrik Bebas Polusi Udara dan Suara Bahkan Kebal Ganjil Genap
"Menurut penelitian ini, konsumen sedang tertarik dengan masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dengan preferensi yang lebih besar terhadap kendaraan listrik,” ucap Vertical Solutions Marketing Lead APAC, Zebra Technologies Tan Aik Jin, seperti dilansir ANTARA, Rabu (1/3).
Penelitian ini juga mendapati bahwa konsumen dari berbagai generasi mendorong produsen otomotif untuk melakukan akselerasi inovasi teknologi. Delapan dari 10 partisipan mengatakan keberlanjutan dan ramah lingkungan adalah prioritas mereka dalam menentukan pembelian dan penyewaan kendaraan.
Sebanyak 87 persen dari kaum milenial memprioritaskan aspek keberlanjutan untuk kendaraan mereka, diikuti oleh 78 persen Gen X dan 78 persen generasi Babyb Boomer. Di wilayah Asia Pasifik, 85 persen konsumen sejalan dengan prioritas ini, yakni 92 persen milenial, 83 persen Gen X, dan 72 persen generasi Baby Boomer memprioritaskan keberlanjutan.
Baca Juga:
Porsche Taycan Jadi Mobil Elektrik Pertama di Game Gran Turismo Sport
Konsumen juga menekankan keinginan personalisasi, yakni kemampuan untuk melakukan kustomisasi kendaraan sesuai keinginan mereka. Hampir empat dari lima konsumen mengatakan opsi personalisasi adalah faktor yang menentukan pengambilan keputusan pembelian kendaraan. Depan dari 10 manajer armada memiliki persyaratan yang sama untuk keberlanjutan dan personalisasi.
Konsumen di Asia Pasifik menggambarkan dalam industri otomotif di dunia, mengakui konsumen memang berharap ada lebih banyak opsi kendaraan yang bisa dipersonalisasikan saat ini, sekitar tujuh dari 10 mengatakan sulit untuk mengejar peningkatan permintaan kustomisasi ini.
"Ini menjadi sinyal yang kuat bagi para pengambil keputusan di dunia otomotif, bahwa mereka harus berinvestasi secara proaktif pada teknologi yang tepat, sehingga bisa memformulasikan infrastruktur manufaktur yang lebih kuat, yang bisa melayani tuntutan konsumen yang semakin besar ini dengan lebih baik," kata Tan Aik Jin.
Survei ini juga mengungkapkan transparansi data dan informasi sangat penting bagi konsumen dan manajer armada, dan mereka menginginkan lebih banyak visibilitas dalam ekosistem otomtotif. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Penutupan Feders Gathering 2025 Jadi Ajang Temu Komunitas Motor Matic
Peduli Bencana Sumatera Utara: Bantuan Pakaian dan Layanan Penggantian Oli Gratis untuk Warga Terdampak
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!