Survei SMRC: Pilkada DKI Jakarta Tidak Pengaruhi Perpolitikan Nasional

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 08 Juni 2017
Survei SMRC: Pilkada DKI Jakarta Tidak Pengaruhi Perpolitikan Nasional

Peneliti SMRC, Djayadi Hanan di Jalan Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (8/6). (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk 'Kondisi Politik Nasional Pasca-Pemilihan Gubernur DKI Jakarta' menyebut Pilkada DKI Jakarta tidak memiliki efek pada perpolitikan nasional.

Survei ini dilakukan pada 14-20 Mei 2017, melibatkan 1350 responden yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dari total populasi nasional yang sudah memiliki hak pilih pada pemilihan umum, yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilaksanakan. Margin of error survei ini rata-rata +/2.5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Pertanyaan pertama yang dilakukan dalam survei tersebut adalah, apakah negara kita sekarang bergerak ke arah yang benar atau salah pasca-Pilkada DKI 2017? Hasilnya 75% warga menilai negara kita sedang berjalan ke arah yang benar. Hanya sekitar14,6% yang menilai sedang berjalan ke arah yang salah.

"Mayoritas kita berjalan di arah yang benar, 14,6% kita berjalan ke arah yang salah, selebihnya menyatakan tidak menjawab atau tidak tahu. Jadi, persepsi masyarakat tentang bangsa kita tidak masalah," kata Peneliti SMRC, Djayadi Hanan di Jalan Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (8/6).

"Tidak terjadi perubahan yang signifikan mengenai arah negara ini sebelum dan sesudah Pilkada DKI. Trend dalam setahun atau enam bulan terakhir tidak berubah secara signifikan," tambah Jayadi.

Kemudian, pertanyaan kedua ditanyakan bagaimana kepuasan masyarakat terhadap jalannya demokrasi di Indonesia. Hasilnya, yang menyatakan puas sebesar 69%, dan kurang puas sebesar 23,4%.

"Mayoritas bilang demokrasi kita baik-baik saja, kalau diperhatikan mulai Maret 2016-Mei 2017, terhadap demokrasi bukannya turun tapi malah stabil. Kalau Pilkada DKI ada pengaruh, harusnya menurun, tapi ini tidak. Jadi, kita bisa menyimpulkan ini tidak ada pengaruhnya," ungkapnya.

Selanjutnya, diajukan pertanyaan mengenai sistem pemerintahan paling sesuai. Hasilnya, walalupun tidak sempurna, 74% masyarakat memilih demokrasi sebagai sistem pemerintahan terbaik untuk negara kita.

"Jadi, aspek ini pun tidak ada efek atau dampak Pilkada DKI dari persepsi masyarakat tentang demokrasi," pungkasnya.

Survei SMRC hari ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra; Ferry Juliantono, Ketua DPP Golkar; Yorrys Raweyai, dan Politisi PDIP; Maruara Sirait. (Pon)

Baca berita terkait kabar politik Indonesia lainnya di: Tiga Faktor Ini Jadi Alasan Politik Uang Subur Di Pilgub DKI 2017

#Saiful Muzani Research And Consulting (SMRC) #Pilkada DKI Jakarta 2017
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Survei SMRC Nilai Pencalonan Puan Memperlemah Suara PDIP
"Sebaliknya, pencalonan Puan Maharani tidak memiliki pengaruh atau bahkan cenderung memperlemah suara PDIP," kata Saiful dikutip melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (29/9).
Andika Pratama - Kamis, 29 September 2022
Survei SMRC Nilai Pencalonan Puan Memperlemah Suara PDIP
Bagikan