Support Suami Belum Tentu Bisa Redakan Baby Blues

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 Juni 2024
Support Suami Belum Tentu Bisa Redakan Baby Blues

Psikolog Keluarga dan anak Samanta Elsener di Philips Avent Institute Share The Care, di Intercontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6).

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Maternity Blues alias Baby Blues umum terjadi karena ibu memasuki masa periode Puerperium alias sensitivitas yang tinggi. Berdasarkan data, 4 dari 5 ibu mengalami maternity blues.

Psikolog Keluarga dan anak Samanta Elsener mengatakan, selama periode puerperium, ibu mengalami gejolak emosional yang intens. Perubahan emosional tersebut kata dia, karena adanya aktivitas perubahan hormonal estrogen atau progesteron dalam diri ibu. Sehingga memicu sikap yang super sensitif.

"Wanita sangat sensitif. Sampai di tingkat yang tinggi sekali. Kayaknya kalau disentuh sedikit saja, ’apasih’. Seperti halnya perubahan fisik, ibu-ibu merasa melahirkan itu perubahannya bikin saya sensi, aku tidak pede dengan tubuhku sendiri juga masalh emosional yang sangat intens," katanya.

Selain secara alami karena aktivitas hormonal, kondisi stres bawaan dari masa perinatal turut andil memicu adanya kondisi baby blues pada ibu melahirkan.

Baca juga:

Dukungan untuk Ibu Penting dalam Mencegah Depresi setelah Melahirkan

Dari data terbaru, masalah ini dari sebelum proses melahirkan itu sudah ada kondisi yang memicu ibu stres.

"Sehingga produksi hormon kortisol itu terlalu tinggi, dan hormon oksitosin tidak bisa terproduksi sebaik mungkin untuk mengatasi hormon kortisolnya," katanya.

Samanta mengingatkan, normalnya preperiu terjadi 0- 3 minggu dari kelahiran anak. Setelah waktu tersebut lewat dan masih menunjukan gejala emosional intens disarankan untuk mencari tenaga ahli agar mendapat penanganan yang tepat.

Persoalan itu tidak bisa di atasi hanya dengan dukungan dari lingkungan terdekat. Itu dalam kondisi yang kita waspada banget. Gak bisa membantu diri sendiri, gak bisa ibu hanya mendapat support suaminya saja," katanya. (Tik)

#Melahirkan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Dokter Ungkap Kondisi Erina Gundono usai Melahirkan Anak Pertama
Dokter mengungkapkan kondisi Erina Gudono usai melahirkan anak pertamanya, Bebingah Sang Tansahayu.
Soffi Amira - Selasa, 15 Oktober 2024
Dokter Ungkap Kondisi Erina Gundono usai Melahirkan Anak Pertama
Indonesia
Arti Nama Bebingah Sang Tansahayu, Putri Pertama Kaesang dan Erina Gudono
Arti nama Bebingah Sang Tansahayu diungkapkan oleh Kaesang. Putri pertamanya bersama Erina Gudono itu lahir pada Selasa (15/10).
Soffi Amira - Selasa, 15 Oktober 2024
Arti Nama Bebingah Sang Tansahayu, Putri Pertama Kaesang dan Erina Gudono
Lifestyle
Support Suami Belum Tentu Bisa Redakan Baby Blues
Dari data terbaru, masalah ini dari sebelum proses melahirkan itu sudah ada kondisi yang memicu ibu stres.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 Juni 2024
Support Suami Belum Tentu Bisa Redakan Baby Blues
Indonesia
Menpan RB Berikan 'Cuti Ayah' untuk Suami, Durasi 15 Hingga 60 Hari
Pemerintah berpandangan pentingnya peran ayah dalam pendampingan ketika sang istri melahirkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 14 Maret 2024
Menpan RB Berikan 'Cuti Ayah' untuk Suami, Durasi 15 Hingga 60 Hari
Bagikan