Suka Duka Jadi Pengasuh Anak Terlantar Berkebutuhan Khusus
Karno salah seorang pengasuh anak terlantar berkebutuhan khusus di Yayasan Sayap Ibu, Bintaro (Foto: MP/Bertolomeus Papu)
MerahPutih Megapolitan - Karno sudah hampir lima tahun bekerja sebagai pengasuh anak-anak berkebutuhan khusus. Setiap hari dari pagi sampai anak-anak asuhannya tidur, Karno selalu setia menemani mereka. Bermacam-macam hal yang dikerjakan Karno, mulai dari memandikan, menyuapi makan sampai dengan mengantar anak-anak asuhannya ke kamar mandi. Semua itu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Semua anak asuhannya di yayasan Sayap Ibu diperlakukannya seperti anak dan keluarganya sendiri.
Sekian tahun mengabdi di yayasan sosial, Karno tak pernah mempersoalkan upah yang diterimanya. Ia malah sedang terpukul dan sedih sebab salah satu anak asuhannya meninggal dunia.
"Saat itu anak asuhan saya, mengalami sakit dan dirawat pada RS Fatmawati," ujar Karno, saat ditemui merahputih.com di kantor Yaysan Sayap Ibu Bintaro Tangerang Selatan, Jumat, (7/8).
Karno telah berusaha merawat anak asuhannya sekuat kemampuannya tapi apa daya, Tuhan berkehendak lain. Setelah beberapa hari dirawat di RS Fatmawati, anak asuhannya menghembuskan napas terakhir. Kesedihan itu, bukan saja dirasakan Karno saja, namun hal yang sama juga dirasakan oleh pimpinan Yayasan Sayap Ibu Cabang Bintaro, Astrida Daway.
"Saya merasa sedih lantaran 2011 yang silam anak asuhan kami meningalkan kami selama- lamanya," paparnya.
Masih kata Karno, kesedihan itu akan hilang di saat dirinya bersama-sama anak asuhannya. Dengan cara bermain dan merawat anak-anak asuhannya yang lain Karno perlahan-lahan mengalihkan kedukaannya.
Setiap kali jika kelelahan mendera atau sedang dalam kondisi yang kurang baik, Karno selalu terhibur dengan ulah dan tingkah anak-anak asuhannya. Dengan melihat keceriaan di mata anak-anak terlantar itu, semua beban dan persoalan hidup Karno mendadak hilang. Selalu ada penghiburan dibalik keterbatasan yang terpampang dihadapannya. Bahkan celoteh dan ekspresi anak-anak asuhannya jadi penyemangat hidup Karno untuk tetap mengabdi. Tak jarang ia mengajak anak-anak asuhannya berbicara dari hati ke hati, menumbuhkan sikap percaya diri kepada anak-anak agar mereka tak merasa seperti orang-orang yang tersisih dan terbuang dari masyarakat.
"Hal ini lah yang seharusnya tetap terjaga, lantaran bisa berdampak pada kesehatan anak asuhannya, ini adalah komitmen kami sesuai visi dan misi yayasan kita," paparnya sambil bermain bersama anak asuhan di kolam renang milik Yayasan Sayap Ibu.(gms)
Baca Juga:
Sekitar 70 Persen Anak Berkebutuhan Khusus Ditampung Yayasan Sayap Ibu
Yayasan Sayap Ibu Hanya Dapat Bantuan Dua Persen dari Pemerintah
Yayasan Sayap Ibu Bintaro Tampung 445 Anak Terlantar Berkebutuhan Khusus
Bagikan
Berita Terkait
Rumah Menkeu Sri Mulyani di Bintaro Juga Digeruduk Massa, Barang-Barang Dijarah
Bintaro Sektor 9 Jadi Magnet Wisata di Akhir Pekan, Gerbang Tol Macet dan Mal Ramai Pengunjung
Gara-Gara Buang Puntung Rokok Sembarangan, Kebakaran Terjadi di BXC hingga Picu Kerugian Puluhan Juta
Banjir Luapan Kali Pesanggrahan Perumahan IKPN Bintaro Jakarta Selatan Mulai Surut
Program Makan Bergizi Gratis, Imam Besar Istiqlal: Perhatian Khusus untuk Anak Terlantar dan Yatim
Jurangmangu Tunnel BXChange Resmi Dibuka, Permudah Akses Masyarakat