Startup Kanada akan Uji Coba Terbangkan Pesawat Swakemudi


Ribbit ingin jangkau tempat-tempat terpencil di Kanada. (Foto: Ribbit)
STARTUP kargo udara Ribbit dari Kanada berencana untuk melakukan uji coba penerbangan tanpa pilot untuk pengiriman di daerah terpencil di negara tersebut, menurut laporan Northern Ontario Business.
Perusahaan itu telah menandatangani kontrak senilai USD 1,3 juta (Rp 19,5 miliar) dengan Transport Canada dan Innovative Solutions Canada untuk memulai penerbangan uji otonom selama 12 bulan ke depan.
CEO Ribbit, Carl Pigeon, mengungkapkan bahwa banyak daerah pedesaan dan terpencil dilayani oleh pesawat yang lebih besar dan jarang terbang. Ribbit ingin mengubah ekonomi unit pesawat dengan mengadopsi pesawat yang lebih kecil dan menggunakan teknologi otonomi.
Dengan demikian, mereka dapat menyediakan layanan pengiriman yang dapat diandalkan dengan waktu pengiriman satu atau dua hari, serta meningkatkan rantai pasokan.
Baca juga:
Inovasi Mobil Terbang Bakal Segera Terwujud
Perusahaan ini memulai dengan menggunakan pesawat bergaya rekreasi yang dapat menampung dua penumpang. Mereka berencana untuk mengganti kursi penumpang dengan ruang kargo dan mengubah pesawat tersebut menjadi sepenuhnya otonom melalui penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras kendali jarak jauh.
Ide ini awalnya berasal dari proyek mahasiswa di University of Waterloo yang melibatkan co-founder Jeremy Wang dan Carl Pigeon. Ribbit mengatakan bahwa pesawat mereka akan menggunakan pilot jarak jauh untuk memantau kemajuan, berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas udara, dan memberikan cadangan jika diperlukan.
Perusahaan ini telah menjalin kontrak dengan pengecer dan grosir, termasuk bisnis lokal yang melayani provinsi. Tujuan mereka adalah memenuhi permintaan pengiriman makanan, barang medis, dan barang lainnya dengan tepat waktu.
Baca juga:
Mahasiswa Inggris Rancang Pesawat Bertenaga Manusia
Jeremy Wang menjelaskan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk meningkatkan jaringan transportasi sehingga makanan dan barang-barang yang mudah rusak, barang-barang yang sensitif terhadap waktu, serta pasokan medis dapat diantarkan ke komunitas dengan harga yang lebih terjangkau, lebih andal, dan lebih sering.
Meski terdapat beberapa pesaing di industri ini, seperti Xwing yang telah melakukan penerbangan kargo komersial otonom, Ribbit memiliki keunggulan dalam pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan dan wilayahnya.
Jeremy Wang menyatakan bahwa Ribbit telah mengidentifikasi beberapa aplikasi teknologi ini, baik dalam kargo udara, pemantauan aset, maupun patroli maritim. Pelanggan menghargai kemampuan Ribbit dalam memahami operasi mereka dengan baik dan mengimplementasikannya melalui teknologi otonomi. (waf)
Baca juga:
Helikopter Drone, Inovasi Logistik Aman
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap

Bocoran Terbaru OPPO Reno 15: Bawa Kamera 200MP dan Hadirnya Model Pro+

Samsung Galaxy S26 Pro dan Edge Dipastikan Meluncur dengan Chip 2nm Pertama

Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya
