Startup Jet Klaim Bisa Ciptakan Penerbangan New York-London 90 Menit


Destinus bisa menampung 300-400 orang. (Foto: Destinus)
SUDAH lebih dari dua dekade sejak Air France menghentikan pengoperasian Concorde karena masalah keamanan dan biaya yang tinggi. Concorde memungkinkan perjalanan dari London ke New York dalam waktu tiga jam saja.
Namun, pesawat tersebut memiliki biaya yang tinggi, termasuk konsumsi bahan bakar yang besar per penumpang, serta masalah ledakan sonik di atas area perumahan yang menimbulkan kekhawatiran.
Namun sekarang, sebuah perusahaan Eropa sedang mengembangkan layanan yang menyerupai Concorde dengan pesawat penumpang "hipersonik". Startup bernama Destinus sedang mengembangkan pesawat penumpang hipersonik yang saat ini dalam tahap pengembangan.
Desainnya melibatkan pesawat jet bisnis kecil yang dapat mengangkut sekitar 25 orang, yang disebut Destinus S. Pesawat ini akan terbang pada ketinggian yang sangat tinggi, sekitar 108.000 kaki.
Baca juga:
Peluncuran Airbus A380, Pesawat Jet Komersial Terbesar di Dunia

Sebagai perbandingan, pesawat komersial Boeing 737 biasanya terbang pada ketinggian sekitar 41.000 kaki, jadi pesawat hipersonik ini akan terbang sekitar 60.000 kaki lebih tinggi.
Selain itu, pesawat ini akan mencapai kecepatan Mach lima, yang berarti mampu melakukan perjalanan sekitar lima kali kecepatan suara. Dalam teori, ini akan memungkinkan pesawat terbang dari Paris ke New York dalam waktu 90 menit.
Model pesawat lainnya, yang disebut Destinus L, akan dirancang untuk mengangkut sekitar 300-400 orang. Meskipun pesawat ini masih dalam tahap pengembangan, Destinus berharap pengiriman pertama pesawat tersedia sekitar tahun 2032 hingga 2035 untuk model Destinus L, sementara model Destinus L akan tersedia pada tahun 2040-an.
Mereka berencana menggunakan bahan bakar hidrogen cair dan mesin ramjet untuk tenaga pesawat ini, dengan turbot yang dilengkapi afterburner untuk mengubahnya dari kecepatan subsonik menjadi supersonik. Kemudian, mesin ramjet akan digunakan untuk mencapai kecepatan hipersonik.
Baca juga:
Pemeran 'Top Gun: Maverick' Jalani Latihan Khusus untuk Menerbangkan Jet Tempur
Penggunaan bahan bakar hidrogen sangat penting dalam desain ini karena hidrogen juga berfungsi sebagai pendingin yang efektif. Hal ini penting agar pesawat tidak mengalami pemanasan berlebihan selama penerbangan.
Dalam pameran Paris Air, Martina Löfqvist, manajer pengembangan bisnis senior, mengatakan: "Ini adalah kombinasi antara roket dan pesawat terbang. Kami telah berbicara dengan banyak maskapai penerbangan dan bandara yang mendukung ide bahwa hidrogen akan menjadi masa depan penerbangan."
Saat ini Destinus mendanai program hipersoniknya dengan memberikan layanan ke sektor energi. (waf)
Baca juga
Pesawat Jet Disulap Menjadi Penginapan Mewah
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud

Kebanggan Bulukamba, Festival Pinisi Masuk Daftar KEN 2025

Polisi Amankan 100 Travel Gelap, Biar Enggak Cari Penumpang Saat Lebaran

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Korsel Keluarkan Travel Advisory untuk Santorini dan Pulau Yunani Lainnya akibat Ratusan Gempa
