Starter Pack Kuproy Tangguh Menjalani Hari Selama Pandemi

annehsannehs - Senin, 13 September 2021
Starter Pack Kuproy Tangguh Menjalani Hari Selama Pandemi

Kuproy. (sumber- 1cak)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MESKI profesinya sering di-underestimate banyak orang, tidak akan ada gedung-gedung pencakar langit dan perumahan mewah di Jakarta tanpa kehadiran para kuproy alias kuli proyek tangguh.

Sobat kuli memang sering terlupakan. Bahkan dipandang sebelah mata hanya karena pakai baju partai, celana olahraga, betis sampai telapak kaki penuh bekas semen, kulit legam, dan makan dengan porsi besar. Kuli sebagai pekerja harian kini memiliki tantangan besar di tengah pandemi.

Baca juga:

Ketangguhan Mahasiswa di Timika cari Ilmu Meskipun Sinyal Mendem

Para kuli harus rela bekerja sambil menantang maut di tengah pandemi, mengingat mereka tidak bisa nukang secara virtual alias #DiRumahAja. Mereka tak bisa mager-mageran di rumah aja. Paling tidak, setiap hari harus keluar rumah mencari sesuap nasi di rumah belum jadi.

Berdasarkan pengamatan kecil-kecilan, berikut starter pack kuproy tangguh di tengah pandemi.

1. Harus tetap pakai masker walau fisik ngos-ngosan

Sudrajat, kuli bangunan yang dipecat gegara tidak memakai masker (Foto: tangkapan layar video viral)
Sudrajat, kuli bangunan yang dipecat gegara tidak memakai masker (Foto: tangkapan layar video viral)

Dua bulan lalu, sempat viral video sekuriti mengusir Sudrajat, kuli proyek pembangunan di kawasan perumahan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, karena tidak memakai masker. Dikutip dari Detik, seorang kuli bangunan asal Kabupaten Cirebon itu pun akhirnya dipindahkan ke proyek di tempat lain.

Meski sekarang Sudrajat mendapat bantuan dari para artis dan selebgram, tetap saja para kuproy lainnya menjadi ketar-ketir jika ingin bekerja di masa pandemi. Sudah terancam COVID-19 karena enggak bisa WFH, di tempat kerja pun mereka harus rela bekerja fisik sambil menggunakan masker.

Baca juga:

Ketangguhan Musisi di Tengah Pandemi

Jika jalan-jalan di mall saja sudah sesak menggunakan masker, apakah kamu setangguh kuproy harus bekerja fisik, panas-panasan, plus menggunakan masker?

2. Angkat semen berkarung-karung? Bukan masalah bagi kuproy.

Tumpukan semen. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Tumpukan semen. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Beban mampu diangkat kuli mungkin jauh melampaui beban kamu gunakan di Gym. Dengan mengandalkan kekuatan fisik, biasanya para kuli bangunan memiliki badan sangat atletis bak binaragawan. Bayangkan saja, mereka harus mengangkat karung semen, menyerok pasir dan batu, mengaduk pasir, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, mereka juga harus teliti dan rapi ketika memasangkan keramik atau menyemen agar semuanya pas dan sesuai dengan perhitungan. Coba hitungan kalori masuk dan keluar seorang kuli, lalu bandingnkan dengan kebiasaanmu?

3. Tidak bisa Work From Home

Darah harus siap disedot nyamuk tiap malam. (sumber- FB Pigura Warga Batang)
Darah harus siap disedot nyamuk tiap malam. (sumber- FB Pigura Warga Batang)

Tidak ada rumah bisa dibangun secara virtual selain rumah-rumahan Sims. Jika kamu bisa bekerja di hadapan laptop sambil menyeruput es kopi, lain ceritanya jika profesimu adalah kuproy. Dengan menawarkan jasa, kuproy harus mendatangi lokasi proyek untuk menyelesaikan bangunan.

Mereka enggak bisa hanya berdiam diri di rumah lalu duit menghampiri. Mereka pun tidak selalu tinggal berdekatan dengan lokasi proyek, sehingga akses menuju lokasi sering terhambat karena penutupan jalan di tengah pandemi.

Pengaplikasian pesan Joko Widodo, "Kerja! Kerja! Kerja!" begitu nyata dilaksanakan Kuproy setiap hari.

4. Pintar adaptasi membuat tempat tidur PW di lokasi proyek

Tempat tidur kuproy.  (sumber- 1cak dan FB Pigura Warga Batang)
Tempat tidur kuproy. (sumber- 1cak dan FB Pigura Warga Batang)

Para kuproy memang tinggal di lokasi pembangunan untuk mempermudah pekerjaannya demi menghemat biaya. Tinggal di tempat belum selesai dibangun, pastinya tidak ada kasur empuk, AC dingin, serta bantal dan guling berlimpah seperti dimilliki di rumah.

Alhasil, jalan ninja mereka adalah memanfaatkan kepintaran dalam beradaptasi dan berkreasi agar bisa mendapatkan tempat tidur nyaman, supaya tidur bisa berkualitas dan bisa bekerja dengan prima di keesokan harinya.

Jika sudah tinggal di lokasi proyek, para kuproy kebanyakan laki-laki ini pun harus rela jauh dari keluarga demi mencari sesuap berlian.

Demi melepas penat, tidak jarang mereka mencari hiburan di media sosial mulai dari membuat tari-tarian baik di TikTok maupun Instagram. Udah cape kerja, upah semakin menipis karena pandemi, jauh dari anak istri, kena bully netizen pula di medsos. Untuk mengurangi beban mereka, yuk tunjukkan apresiasimu dengan melihat konten mereka sebagai hiburan tanpa harus menyerbu mereka dengan komentar negatif. (SHN)

Baca juga:

Ketangguhan CEO Travel Trip Menjalani Usaha Open Trip di Tengah Pandemi

#Kuli Panggul #September Jagoan Tangguh Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Bagikan