Sri Sultan Optimistis Kasus COVID-19 di DIY Tetap Landai saat Liburan Nataru


Sri Sultan Hamengkubuwono X. Foto: Humas Pemprov DIY
MerahPutih.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X optimistis tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 di wilayahnya saat liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Pihaknya berencana memberlakukan kembali pengetatan mobilitas sebelum liburan Nataru jika kasus COVID-19 mulai naik signifikan.
Baca Juga
Sri Sultan menjelaskan tingkat penularan COVID-19 di DIY terus melandai kendati diserbu wisatawan dan banyak tempat umum mulai dibuka.
"Kalau sekarang tidak terjadi klaster harapan saya nanti di Tahun Baru atau Natal kondisisnya semakin baik," kata Raja Keraton Yogyakarta di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (28/10).
Sultan menilai situasi saat ini dengan momentum liburan akhir tahun mendatang tidak akan jauh berbeda. Pasalnya, kunjungan wisatawan dari luar daerah belakangan ini juga sudah mulai sulit dikendalikan.
Ia berharap munculnya klaster penularan bisa terus dihindari dan diantisipasi sehingga saat momentum libur Natal dan Tahun Baru potensi penularan COVID-19 bisa lebih mudah diprediksi.
"Kira-kira nanti realitas kan seperti itu. Kalau harapan kita semoga tidak ada klaster sehingga melandai saja sampai memasuki Tahun Baru maupun Natal," kata dia.
Berdasarkan data Pemda DIY per 27 Oktober 2021, penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY sebanyak 27 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 155.729 kasus. Sedangkan kasus sembuh bertambah 34 kasus, sehingga total sembuh menjadi 150.106 kasus.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo juga mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan meski level PPKM Sleman saat ini turun dari level 3 menjadi level 2.
"Justru saat ini yang harus kita kuatkan adalah sikap disiplin kita. Jika sesuai dengan track yang sudah kita lalui saat ini, bisa sangat mungkin, bulan depan level kita turun ke level 1," tegasnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mencatat dari hasil survei tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker dan cuci tangan pakai sabun di wilayah itu rata-rata di atas 90 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menjelaskan tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker mencapai sekitar 95,7 persen, kepatuhan mencuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer mencapai 93,3 persen.
"Ini bagus, karena di tempat-tempat publik di Sleman mayoritas disediakan tempat cuci tangan," katanya.
Ia mengatakan, untuk kepatuhan masyarakat Sleman dalam melakukan jaga jarak dan mencegah maupun menjauhi kerumunan cukup baik meskipun masih harus ditingkatkan lagi karena prosentasenya masih di bawah 90 persen. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga
Peringati Sumpah Pemuda, Keraton Yogyakarta Gelar Pentas Musik Kebangsaan Daring