Sosok Ray Sahetapy, Aktor Kawakan Pernah Syuting untuk Film Captain America


Aktor Senior Ray Sahetapy. (Instagram Ray Sahetapy)
MerahPutih.com - Aktor kawakan Ray Sahetapy (68) meninggal di Jakarta, Selasa (1/4) malam. Pria bernama lengkap Ferenc Raymon Sahetapy ini lahir di Sulawesi Tengah, 1 Januari 1957.
Ray menghabiskan masa kecilnya di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, Surabaya. Sejak remaja, ia bercita-cita menjadi aktor.
Demi mewujudkan mimpinya, ia menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977. Dia seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.
Ia melakukan debut layar lebar lewat film Gadis (1980) garapan sutradara Nya' Abbas Akup yang juga mempertemukannya dengan Dewi Yull hingga keduanya menikah pada 16 Juni 1984.
Namun, Ray bercerai dengan Dewi Yull pada 2004, setelah mereka dikaruniai empat anak, yakni Panji Surya, Gizca Puteri Agustina Sahetapy, Rama Putra, dan Mohammad Raya Sahetapy.
Pada tahun yang sama, Ray Sahetapy kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti. Sedangkan Dewi Yull menikah dengan Srikaton pada 2008.
Baca juga:
Perfilman Nasional Berduka, Aktor Kawakan Ray Sahetapy Wafat di Usia 68 Tahun
Di sepanjang kariernya, Ray pernah masuk nominasi aktor terbaik Festival Film Indonesia 1989 melalui film Noesa Penida.
Ia juga pernah dinominasikan sebanyak tujuh kali dalam ajang yang sama, yakni melalui film Ponirah Terpidana (Festival Film Indonesia 1984), Secangkir Kopi Pahit (Festival Film Indonesia 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (Festival Film Indonesia 1985), Opera Jakarta (Festival Film Indonesia 1986), Tatkala Mimpi Berakhir (Festival Film Indonesia 1988), dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (Festival Film Indonesia 1990).
Ray Sahetapy membuat sejarah karena juga sempat menjalani syuting untuk peran juru lelang dalam Captain America: Civil War (2016).
Ray mengaku terpilih ikut bermain tanpa casting atau semacamnya. Penunjukannya ikut bermain merupakan bentuk kepercayaan. Namanya dikenal lewat salah satu film yang popularitasnya mendunia, The Raid (2012).
Sayangnya, adegan Ray Sahetapy tak dirilis dalam versi akhir Captain America: Civil War.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ray Sahetapy membintangi sejumlah film, seperti Nagabonar Reborn dan Darah Daging pada 2019, Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 dan 100 persen Halal pada 2020, serta Jin Khodam dan Kutukan Peti Mata pada 2023.
Tak hanya di layar lebar, Ray juga membangun sebuah sanggar teater di pinggiran kota dan membentuk komunitas teater, termasuk Teater 7 atau teater Tuli yang pentas di atas panggung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 2018
Ray memegang rekor sebagai aktor dengan nominasi terbanyak di Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) tanpa pernah menang. Ia dinominasikan tujuh kali dalam kategori Aktor Terbaik.
Dia juga terpilih sebagai salah satu ketua dalam kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia). (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
