Sony akan Rilis Layanan Premium Mirip Xbox Game Pass


Berbagai fitur hingga game gratis dari Sony akan hadir di layanan premium terbarunya. (Foto: California 18)
MELIHAT potensi besar dari kesuksesan Xbox Game Pass, Sony dikabarkan akan mengikuti layanan premium tersebut dengan kode Spartacus. Menurut laman Bloomberg, besar kemungkinan Sony akan merilis layanan tersebut untuk April 2022 yang dikabarkan akan menjadi satu paket untuk PlayStation Plus dan PlayStation Now dengan berbagai benefit tambahan.
Mengutip dari laman The Verge, besar kemungkinan banyak game yang akan rilis dengan berbagai konten eksklusif untuk layanan Spartacus. Hanya saja Sony tidak akan merilis konten eksklusif maupun pembagian game gratis untuk game terbarunya yakni God of War: Ragnarok.
Baca juga:
Nantinya akan ada beberapa tier yang bisa didapatkan ketika kamu berlangganan layanan Spartacus dari Sony. Sama seperti PlayStation Plus yang akan menghadirkan game gratis untuk PlayStation 4 dan PlayStation 5, tetapi banyak demo disajikan untuk Sony yang dapat kamu mainkan lebih awal sebelum rilis untuk pelanggan PlayStation Network.
Selain itu, Bloomberg juga mengabarkan bahwa layanan Spartacus ini juga akan menghadirkan game gratis untuk PlayStation 2 dan PlayStation Portable yang dapat kamu mainkan di konsol current-gen maupun next-gen. Wajib banget untuk kamu ikuti layanan ini, apalagi bila kamu pencinta game retro PlayStation.
Sebelumnya Sony telah merilis dua layanan premiumnya yang dapat memberikan berbagai benefit untuk para pemainnya, yakni PlayStation Plus untuk kamu yang ingin memainkan game PlayStation secara online, serta PlayStation Now yang dapat membuatmu bermain game terbaru hingga PlayStation 4 dengan fitur cloud gaming dari Sony.
Tapi kedua layanan premium tersebut tidak seperti Xbox Game Pass, dimana layanan milik Microsoft tersebut dapat memberikan berbagai benefit hingga ratusan game gratis yang dapat dimainkan di PC, Xbox, bahkan Android dan iOS menggunakan cloud gaming-nya.
Baca juga:
Spartacus akan memberikan layanan untuk pemain yang ingin mengoleksi game favorit di PlayStation secara masif. Besar kemungkinan berbagai game premier hit yang rilis pada 2022, juga dapat dimainkan secara cuma-cuma melalui langganan Spartacus.
Biaya berlangganan Spartacus masih belum diumumkan oleh Sony, akan tetapi bila benefit tersebut tidak termasuk PlayStation Plus dan PlayStation Now, kemungkinan pemain perlu merogoh kocek lebih banyak lagi. Bayangkan untuk berlangganan kedua layanan Sony yang telah ada saja sudah memakan biaya hingga Rp 1,3 juta lebih per tahunnya, apalagi ditambah biaya berlangganan untuk Spartacus ini?
Di sisi lain migrasi durasi berlangganan masih banyak masalah, besar kemungkinan jika berlangganan Spartacus pemain mungkin akan menimpa durasi langganan dari PlayStation Plus dan PlayStation Now. Hal tersebut masih belum diputuskan oleh Sony tentang bagaimana regulasi tentang orang yang sudah berlangganan tahun ini, bahkan hingga tahun kedepannya.
Kabar baiknya, layanan ini akan datang di awal April 2022 dengan harga yang sangat pantas untuk penuhi ekspektasi gamer yang ingin memainkan lebih banyak game tanpa perlu membeli gamenya secara fisik maupun digital. (dnz)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI

Daripada Melarang Roblox, Pemerintah Harusnya Mau ‘Kerjasama’ dengan Penyedia Platfrom Game

Game 'Roblox' Bakal Dilarang Karena dianggap Tak Mendidik, DPR: Anak-Anak Harus Diajari Etika Berteknologi
