Situ Bagendit Selesai Ditata Ulang, Dibagi dalam 6 Zona Memanjakan Pelancong


Gubernur Ridwan Kamil berharap Situ Bagendit yang sudah direvitalisasi dapat menghadirkan fungsi ekologis dan sosial. (Yogi Prayoga/Biro Adpim Jabar)
SITU Bagendit, Garut, selesai ditata. Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Garut ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada pekan lalu (21/8).
Situ Bagendit berdiri di lahan seluas 2,8 hektare yang terbagi enam zona. Yakni Zona 1 untuk wisata publik, Zona 2 area kuliner, Zona 3 area green school, Zona 4 area komersial, Zona 5 untuk area water sport, dan Zona 6 untuk area masjid dan konservasi.
Baca Juga:

Ruang lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jogging track sepanjang enam kilometer, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner, restoran, masjid terapung, dan jembatan swafoto.
"Alhamdulillah, hari ini kita melakukan namanya soft launching peresmian yang sifatnya menunggu arahan dari Bapak Presiden karena ini proyek yang dihibahkan oleh Presiden," ucap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa ini menandakan Situ Bagendit secara administrasi sudah bisa digunakan secara maksimal.
"Tapi kalau beliau (Presiden Joko Widodo) memang kesulitan waktu. Tentunya acara hari ini menandai bahwa pengelolaan Situ Bagendit sudah bisa digunakan secara maksimal, dimulai dari hari ini secara administrasinya," tuturnya.
Kepada manajemen yang akan bertugas mengelola Situ Bagendit, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menitipkan tiga pesan yang harus dilakukan agar terus tertata rapi.
"Saya titipkan tiga hal, yakni kebersihan, ketertiban, dan pengelolaan. Jangan sampai dalam hitungan tahun karena pengelolaannya kurang maksimal akhirnya kembali menjadi tempat yang kurang maksimal tertata. Ini tantangan. Maka kuncinya ada di manajemen, saya titip Pak Bupati kita selesaikan proses pengelolaan ini dengan sebaik-baiknya sesuai peraturan yang ada," tegas Kang Emil.
Baca Juga:

Selain memastikan pengelolaan berjalan dengan baik dan terkendali, Gubernur Ridwan Kamil berharap Situ Bagendit yang sudah direvitalisasi dapat menghadirkan fungsi ekologis dan sosial bagi masyarakat sekitar.
"Kalau situ atau danau dekat dengan penduduk harus punya dua fungsi. Satu fungsi ekologis dan satu lagi fungsi sosial. Situ Bagendit juga sama harus ada fungsi sosial karena kalau enggak nanti ditempati oleh hal-hal yang ilegal," tandasnya.
Objek wisata Situ Bagendit menyimpan cerita unik bagi Ridwan Kamil semasa kecil. Ia mengungkapkan pernah terpeleset saat menaiki perahu bambu yang lapuk.
"Dulu waktu kecil saya dibawa oleh almarhum ayah saya ke sini dan tisoledat (terpeleset) karena perahu bambunya lapuk. Saat itu juga ayah dengan sigap langsung menolong," ceritanya.
Perahu dengan bambu lapuk kini sudah tidak ada lagi di Situ Bagendit. Ridwan Kamil mengapresiasi hadirnya perahu naga yang akan menjadi wahana bagi warga Garut saat berkeliling menyusuri perairan Situ Bagendit sambil menikmati sunset atau sunrise .
"Makanya pas saya melihat ada perahu naga, wah, keren aya (ada) kemajuan, itu aja memori saya," kata Kang Emil. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
