Sidak Parkir Ilegal dan Dugaan Pengemplangan Pajak, Pramono Anung Tegaskan Komitmennya Jadika Jakarta Kota yang Lebih Tertib dan Teratur
Petugas Dishub dan Satpol PP Jakarta Pusat tertibkan kendaraan yang parkir liar. (Foto: Dok. Pemkot Jakarta Pusat).
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo berkomitmen untuk menertibkan Jakarta dimulai dari fondasi paling dasar.
Penataan ini diawali dengan perbaikan data penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.
Menurut Pramono, langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan ketertiban di ibu kota.
Baca juga:
Parkir Liar Milik 2 BUMD Jakarta Disegel, Pemprov Imbau Warga Diimbau Laporkan Kasus Serupa
Selain itu, Pemprov DKI juga menyoroti masalah parkir ilegal yang marak. Pramono menegaskan dukungannya terhadap Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran yang telah melakukan penindakan terhadap parkir tak berizin.
"Semua yang ilegal tentunya kami bersedia untuk menindaklanjuti," kata Pramono, Jumat (19/9).
Dia menambahkan bahwa penertiban adalah hal yang sangat krusial. "Yang ilegal, ya. Karena apapun Jakarta ini kan kita harus atur dengan tertib. Dan sekarang ini ketertiban itu menjadi hal utama."
Pada Rabu (17/9), Pansus Perparkiran bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI melakukan sidak di dua lokasi parkir ilegal di Jakarta Timur yakni di Kompleks Ruko Graha Mas Pemuda dan Apartemen Menara Cawang, yang keduanya dikelola oleh operator Buana Parking.
Baca juga:
Parkir Liar di Jakarta Bakal Disegel, DPRD DKI Siapkan Sanksi Berlapis untuk Operator Bandel
Setelah terbukti tidak berizin, Pansus dan Dishub menyegel pintu dan mesin tiket parkir, serta menempelkan pemberitahuan penghentian pungutan tarif.
Ketua Pansus, Ahmad Lukman Jupiter, menduga operator ilegal ini melakukan penggelapan pajak. Temuan ini akan menjadi dasar bagi Pansus untuk menyusun regulasi daerah yang lebih menyeluruh.
"Karena itu, inilah potensi kebocoran yang terjadi, karena Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) tidak pernah tahu berapa omzet yang sebenarnya, berapa jumlah kendaraan yang sebenarnya setiap hari, setiap saat," ujarnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gubernur Pramono Minta Adhi Karya Bongkar Tiang Monorel di Jakarta, Batas Waktu Sebulan
Gubernur DKI Tegaskan Tak Ada Penolakan RS terhadap Warga Baduy Korban Begal
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Masih Dikaji, Pramono Tegaskan Tarif Transjakarta Belum Tentu Naik
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta