Serunya Menelusuri Suku Keturunan dengan AI di Museum Nasional Indonesia


Menelusuri Suku Keturunan dengan AI di Museum Nasional Indonesia. (MP/Tika)
Merahputih.com - Menghabiskan liburan akhir tahun di Museum Nasional Indonesia bisa menjadi hal yang seru. Kamu bisa mencoba menjelahi serta mencari tahu keturunan suku apa di booth Paras Wajah Nusantara pemindai wajah lukisan RM Pringadie yang terletak di lobi Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Setiap daerahnya, pasti memiliki suku-suku yang berbeda. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya tersebar 1.300 suku yang ada di tanah air.
Suku di Indonesia di dominasi dari suku Jawa dengan jumah populasi mencapai 95 juta, suku Sunda 36 juta, suku Batak 8 juta, suku asal Sulawesi 7 juta, suku Betawi 6,8 juta, suku Minangkabau 6,4 juta, suku Bugis 6,3 juta, suku Melayu 5,3 juta, suku asal Sumatera Selatan sebanyak 5,1 juta.
Dengan adanya booth Paras Wajah Nusantara, pengunjung bisa mengatahui kayanya rupa suku di Indonesia, sekaligus menjajal suku apa yang mendekati wajahnya.
Tujuan keberadaan booth ini membantu seseorang untuk lebih peduli bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat beragam, mulai dari sisi bentuk visual.
Baca juga:
Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Suku Banjar dari Kalimantan Selatan
Selain itu dengan adanya booth ini, pengunjung jadi mengerti nama-nama suku. Sebab selama ini sejumlah suku kurang terekspos sehingga kurang diketahui secara umum. Serta menambah pengalaman seru bahwa wajah pengunjung tak selalu sama dengan asal muasal suku keturunanya.
Bagi pengunjung yang ingin menjajal mengenal paras nusantara di pemindai wajah lukisan RM Pirngadie, hanya perlu mengantre sampai gilirannya tiba. Jika sudah mengantri, pengunjung akan disuruh maju mendekati layar pemindai yang disertai kamera. Kamera tersebut bermanfaat untuk menganalisis bentuk wajahnya pengunjung dan mencocokannya dengan database wajah suku nusantara yang ada.
Saat proses pencocokan wajah, tidak ada proses yang sulit untuk pengunjung. Pasalnya, proses screening kemiripan wajah dibantu menggunakan teknologi AI, sehingga sangat meringkas waktu. Hanya dalam hitungan 10 menit kurang, hasil screening wajah dan penampakan suku yang cocok akan timbul di layar videotron yang lebar.
Jika sudah muncul hasil pencocokan wajahnya, kamu bisa mengabadikannya dalam potret tersendiri. Potret tersebut disediakan oleh pihak Museum Nasional Indonesia, dikenai biaya administrasi sebesar Rp 10 ribu.
Tapi ingat, sebelum bisa mencoba pemindai wajah nusantra ini, pengunjung perlu untuk membeli tiket kunjungan ke Museum Nasional ini.
Dilansir dari laman museumnasional.or.id harga tiket masuknya dibagi atas dua kategori, wisatawan domestik usia anak-anak (3-12 tahun) Rp 15 ribu per orang, sedangkan dewasa Rp 25 ribu per orang. Sementara, wisatawan negara asing untuk anak hingga dewasa dikenai biaya Rp 50 ribu per orang.
Pemesanan tiket bisa dilakukan secara daring di laman museumnasional.or.id atau dibeli di lokasi Museum Nasional Indonesia. (Tka)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya

Museum Nasional Pecah Rekor Kunjungan dalam Satu Hari, 12.735 Pengunjung Rela Antre

Melihat Potret Jakarta Tempo Dulu di Arsip Nasional Republik Indonesia

Serunya Menelusuri Suku Keturunan dengan AI di Museum Nasional Indonesia
