Serial 'Adolescence' Raih 24,3 Juta Penonton dalam Seminggu, Apa sih yang Bikin Menarik?


Adolescence, miniseri di Netflix yang menegangkan, mengisahkan remaja yang dituduh membunuh. (Foto: YouTube/Netflix)
MerahPutih.com - Kalau kamu pikir masa remaja itu masa paling berbunga-bunga, Netflix datang dengan serial baru yang bikin kita sadar bahwa ternyata masa remaja zaman sekarang punya tantangan yang berat.
Miniseri asal Inggris, Adolescence, langsung jadi perbincangan hangat sejak tayang perdana di Netflix Kamis minggu lalu.
"Baru empat episode saja, serial ini langsung menduduki puncak peringkat acara Netflix, meraih 24,3 juta penonton dalam empat hari pertama," tulis edition.cnn.com (18/3).
Adolescence dibintangi oleh Owen Cooper, yang memerankan Jamie Miller, remaja 13 tahun yang ditangkap atas tuduhan pembunuhan setelah teman sekelasnya ditemukan tewas ditusuk.
Orangtuanya diperankan oleh Stephen Graham, yang juga menjadi produser eksekutif, dan Christine Tremarco.
Serial ini lebih mirip drama panggung. Enggak heran sih karena Jack Thorne, salah satu produser eksekutifnya, adalah penulis Harry Potter and the Cursed Child, drama panggung yang juga laris.
Baca juga:
Owen Cooper Ungkap Rahasia di Balik Syuting 'Adolescence', Adegan di Luar Skrip dan Sekali Sekuens
Kekuatan Adolescence
Jika thriller lain mengandalkan kejutan besar, Adolescence membangun ketegangan dari ruang kosong narasinya.
Salah satu episodenya menampilkan percakapan intens antara Jamie dan psikolog anak (diperankan oleh Erin Doherty) yang mencoba menjawab pertanyaan yang tak terjawab oleh detektif dan orang tuanya: kenapa?
Hasilnya adalah episode 52 menit yang bikin kita merasa seperti menahan beban barbel berkilo-kilo di atas kepala.
Serial ini mengingatkan kita pada Baby Reindeer, yang juga seru banget ditonton dan cepat melejit tahun lalu. Oya, catatan saja, serial itu perlu kebijaksanaan dalam menontonnya, ya!
Pendekatan Adolescence
Namun, Adolescence menawarkan pendekatan cerita yang berbeda. Jika Reindeer menggambarkan trauma satu orang, Adolescence mengajak penonton menjadi saksi.
Momen ketika Jamie ditangkap, dimainkan seperti pertandingan basket. Bola dilempar dari satu orang ke orang lain, menggambarkan detail mengerikan yang harus dihadapi semua pihak.
Jamie bahkan tidak muncul di episode terakhir yang fokus pada keluarganya.
Bagi para orangtua, serial ini mungkin agak bikin stres bila ditonton. Orangtua mungkin berpikir, "Ini kayaknya enggak bakal kejadian ke anak saya deh."
Tapi begitu nonton Adolescence, orangtua bisa meragukan lagi keyakinannya. Sebab serial ini mengeksploitasi kecemasan bahwa "Ini bisa banget kejadian ke anak saya."
Pada akhirnya, kenapa orang senang nonton serial thriller Adolescence adalah karena kisah ini tentang masalah yang menjadi kekhawatiran terpendam banyak orangtua sekaligus anak remajanya. (dru)
Baca juga:
Adolescence Tayang di Netflix: Tragedi Tuduhan Pembunuhan Remaja yang Menegangkan
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Produser Top Na PD Bikin Dua Variety Show Baru Bareng Netflix, Salah Satunya Menampilkan Kyuhyun

‘Culinary Class Wars Season 2’ Tayang Perdana Desember, Paik Jong-won Jadi Juri Lagi

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Netflix Angkat Kisah Pembunuhan Berantai Paling Misterius di Italia lewat Serial 'The Monster of Florence'

Sutradara ‘KPop Demon Hunters’ Spill Kemungkinan Sekuel, Nasib Jinu yang belum Jelas Bisa Jadi Kisah Berikutnya

Netflix Rilis Trailer ‘Genie, Make A Wish', Kim Woo-bin Bersatu lagi dengan Bae Suzy

Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung Juga Kena Demam ‘KPop Demon Hunters’, Gemas dengan Karakter Harimau Biru Derpy

Drama Terbaru ‘Bon Appetit, Your Majesty’, Padukan Fantasi Sejarah dan Kompetisi Masak ala 'Culinary Class Wars'
