Seorang Warga Jakarta Tewas Tenggelam di Pulau Kambing


Ilustrasi Tim SAR. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
MerahPutih.com - Seorang wisatawan asal Jakarta, bernama Hugo (31) ditemukan tewas tenggelam oleh Tim Penyelamat Search and Rescue (SAR) yang dibantu petugas gabungan di sekitar Pulau Kambing, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (3/1).
Saat ditemukan korban dalam keadaan terapung, yang sebelumnya dikabarkan hilang ketika melakukan penyelaman di Pulau Kambing Tanjung Bira, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.
Pria yang diketahui tinggal di Jalan Depsos V Nomor 5 RT/RW 003/002 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesangrahan Jakarta, dan kelahiran 20 April 1987 itu dilaporkan hilang saat menyelam sekitar pukul 09.15 Wita.
Korban ditemukan setelah tim SAR melakukan penyelaman pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut, di Pulau Kambing dipandu oleh Dedi, pemandu selam 'Bira Dive Center'.
"Menurut informasi ada korban tenggelam, saat melakukan penyelaman bersama. Korban bersama dua orang rekannya termasuk pemandu diving di bawah laut terkena arus bawah yang sangat kuat mengakibatkan mereka terpisah," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani kepada wartawan di Bulukumba.
Berdasarkan keterangan, saat kejadian itu korban hilang diduga terbawa arus, sedangkan kedua orang rekannya termasuk pemandu diving Dedi sempat selamat dan berhasil ditemukan tim penyelamat sekitar pukul 14.30 Wita.
Pencarian dilakukan tim SAR dan petugas gabungan dari Polair Mabes Polri KP Puyu 5014, Pos TNI Angkatan Laut Bira, KP3 Bira, dan Polsek Bontobahari.
Alhasil, korban Hugo berhasil ditemukan sekitar perairan Pulau Kambing dalam keadaan meninggal dunia yang sedang terapung di perarian itu kurang lebih 100 meter dari tempat penyelaman.
Korban kemudian dievakuasi ke pantai pasir putih Tanjung Bira, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Sultan Daeng Radja Bulukumba untuk dilakukan visum.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Makassar Rizky Yudha saat diminta tanggapan terkait arus kuat bawah laut, dia menjelaskan bahwa bisa saja terjadi seperti itu akibat pengaruh perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
"Arus di bawah laut itu bisa saja berubah dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau kerapatan. Umumnya arus dikarenakan tiupan angin yang menjadi arus permukaan," kata Rizky.
Korban bersama rekannya dibawa ke Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan sekaligus menghubungi keluarga, kemudian jenazah akan diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Kesulitan Cari Helikopter Diduga Jatuh di Kalsel, Tim Sar Fokuskan di Titik Terakhir Flight Radar

Operasi Pencarian Diperpanjang, 2 Korban tenggelam KMP Tunu Pratama Ditemukan di Pantai Jembrana Bali

29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Hilang, Gibran Perintahkan Penyelam Profesional Ikut Mencari

Kapal Valentine Tenggelam di Sungai Mahakam Sabtu Siang, Tim SAR Baru Dikabari Minggu Pagi

Kapal Valentine Tenggelam Ditabrak Tug Boat di Sungai Mahakam, Korban Hilang Masih Dicari

Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki asal Brasil Ditemukan Meninggal di Kedalaman 600 Meter

3 Helikopter Stand by, Evakuasi Pendaki Brazil di Rinjani Terkendala Kabut

Pendaki Rinjani Asal Brazil Masih Terjebak di Jurang, SAR Sempat Turun 200 M Naik Lagi Akibat Badai

Tim SAR Kendari Evakuasi 345 Penumpang Kapal Kandas, Saat Evakuasi Penumpang Sudah Duduk di Atap Kapal

Pemburu Babi Hilang di Hutan Kerinci, Tim SAR Kerahkan Drone Thermal
