Seno Gumira Ajidarma: Film G 30 S/PKI Bukan Fakta Sejarah


Aktris senior Christine Hakim (kiri) Seno Gumira Ajidarma (kanan), dan Ifan Ismail (tengah) berbicara dalam diskusi di Galeri Foto Jurnalistik Antara (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
MerahPutih.Com - Polemik film G 30 S/PKI menarik perhatian sastrawan yang juga Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Seno Gumira Ajidarma.
Menurut Seno Gumira Ajidarma film Pengkhianatan G 30 S/PKI bukan untuk mencari fakta sejarah tapi bisa dijadikan pelajaran sebagai kasus.
"Jadi, dia menarik untuk dipelajari sebagai kasus saja, bukan untuk dinikmati, apalagi untuk mencari fakta sejarah," ujar Seno Gumira Ajidarma, di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Jumat (22/9) malam kemarin.
Rektor IKJ ini menilai Arifin C Noer dapat menata pemain dengan bagus sehingga menarik, tetapi secara keseluruhan ia menyebut film berdurasi 271 menit itu merupakan film propaganda.
"Itu filmnya menyebalkan," kata Seno lagi.
Terkait nonton film bareng Pengkhianatan G 30 S/PKI yang disebut untuk mencegah tumbuh kembali ideologi komunis, menurut dia, tergantung pada penilaian apakah memang dibutuhkan oleh orang banyak.
Sementara mengenai keinginan Presiden Joko Widodo untuk pembuatan ulang film agar sesuai dengan generasi muda, Seno menilai hal tersebut dapat dilakukan untuk membuat versi baru dengan pandangan lain.
"Boleh, bisa, artinya pendapat orang sekarang bagaimana, dalam ngomongin peristiwa 1965. Setiap orang boleh bikin versinya, pengkhianatan boleh, lainnya juga boleh," ujar Seno Gumira sebagaimana dilansir dari Antara.
Ada pun kegiatan nonton bareng film berdurasi 271 menit itu merupakan perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar generasi muda sadar akan bahaya paham komunis yang pernah berkembang di Indonesia agar tidak terulang.
Nobar bertujuan mengingatkan masyarakat akan sejarah kelam perjalanan Bangsa Indonesia setelah Kemerdekaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saat terjadi pengkhianatan PKI pada 30 September 1965.
Melalui pemutaran film itu juga diharapkan akan semakin tumbuh rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI

1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya

Sisitipsi Aransemen Ulang Lagu 'Juwita Malam' Karya Ismail Marzuki
